Gencatan Senjata, Thailand Pulangkan 18 Tentara Kamboja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2025, 19:00
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Jumat, 29 Agustus 2025. Meski gencatan senjata masih diberlakukan, penjagaan ketat kawasan perbatasan tetap dilakukan Tentara Kerajaan Kamboja akibat konflik perbatasan negara mereka dengan Thailand yang dipicu oleh sengketa kepemilikan Kuil Preah Vihear itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Jumat, 29 Agustus 2025. Meski gencatan senjata masih diberlakukan, penjagaan ketat kawasan perbatasan tetap dilakukan Tentara Kerajaan Kamboja akibat konflik perbatasan negara mereka dengan Thailand yang dipicu oleh sengketa kepemilikan Kuil Preah Vihear itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) (Antara)

Ntvnews.id, Istanbul - Pemerintah Thailand pada Rabu, 31 Desember 2025, membebaskan 18 tentara Kamboja yang sebelumnya ditahan sejak Juli.

Langkah tersebut diambil setelah Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata pada Sabtu, 27 Desember 2025, menyusul bentrokan selama sekitar 20 hari di wilayah perbatasan kedua negara yang menewaskan sedikitnya 99 orang, termasuk warga sipil.

Thailand “memulangkan 18 tentara Kamboja yang ditahan ke Kamboja,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand.

Secara terpisah, kantor berita resmi Kamboja, Agence Kampuchea Presse, mengonfirmasi bahwa para tentara tersebut telah kembali ke negaranya setelah menjalani masa penahanan selama 155 hari.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, seluruh 18 tentara yang ditahan sejak bentrokan perbatasan pada Juli 2025, yang menewaskan sedikitnya 48 orang, harus dikembalikan ke Kamboja apabila gencatan senjata dipatuhi sepenuhnya selama 72 jam pertama.

Baca Juga: Thailand–Kamboja Sepakat Perkuat Gencatan Senjata yang Rapuh

Sebelumnya, pada Selasa, 30 Desember 2025, Thailand menyatakan bahwa pembebasan 18 tentara Kamboja yang ditahan sejak Juli masih dalam tahap pertimbangan, meskipun gencatan senjata yang diharapkan menjadi dasar kepulangan mereka setelah periode awal 72 jam terus berlangsung.

Otoritas Thailand menyebut adanya dugaan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat tak berawak yang dinilai melanggar Pasal Enam dalam perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada Sabtu, 27 Desember 2025. Pasal tersebut mengharuskan kedua pihak menghindari “tindakan provokatif apa pun,” termasuk operasi militer, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndedj Balankura.

Ia mengatakan lembaga keamanan Thailand mendeteksi pesawat tak berawak milik Kamboja yang “melanggar wilayah udara kedaulatan Thailand,” yang dipandang Bangkok sebagai alasan untuk menunda pembebasan para tentara tersebut.

(Sumber: Antara)

x|close