Motif Cinta Segitiga, Anggota Polres Banjarbaru Bunuh Mahasiswi ULM

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Des 2025, 13:14
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bripda Muhammad Seili (bayu oranye), oknum Polres Banjarbaru diborgol petugas atas dugaan pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisial ZD (20) dalam konferensi pers di Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat, 26 Desember 2025. ANTARA/Tumpal Andani Aritonang Bripda Muhammad Seili (bayu oranye), oknum Polres Banjarbaru diborgol petugas atas dugaan pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisial ZD (20) dalam konferensi pers di Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat, 26 Desember 2025. ANTARA/Tumpal Andani Aritonang (Antara)

Ntvnews.id, Banjarmasin - Polda Kalimantan Selatan mengungkapkan anggota Polres Banjarbaru, Bripda Muhammad Seili (20), membunuh mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisial ZD (20) dengan motif cinta segitiga.

“Tersangka sudah sidang pernikahan dengan calon istrinya (rencana menikah pada 26 Januari 2026), sedangkan korban adalah teman calon istrinya,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Adam Erwindi dalam konferensi pers di Polresta Banjarmasin, Jumat, 26 Desember 2025.

Ia menjelaskan motif tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan setelah petugas menangkap tersangka pada Rabu, 24 Desember 2025 malam, sementara peristiwa pembunuhan terjadi pada hari yang sama saat dini hari.

“Hasil pemeriksaan sementara, petugas menemukan pembunuhan ini karena motif asmara cinta segitiga,” tutur Adam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Adam memaparkan kronologis kejadian bermula pada Selasa, 23 Desember 2025 sekitar pukul 20.00 Wita, ketika korban dan tersangka sepakat bertemu di Perempatan Mali-mali, Kabupaten Banjar.

Baca Juga: Keji! Polisi Rudapaksa dan Bunuh Mahasiswi di Banjarmasin, Jasad Tersangkut di Selokan

Korban datang menggunakan sepeda motor Honda Vario, sedangkan tersangka menggunakan mobil Toyota Rush berwarna merah. Korban kemudian memarkir sepeda motornya di sebuah supermarket sebelum naik ke dalam mobil yang dikendarai tersangka.

Sekitar pukul 21.00 Wita, tersangka membawa korban menuju arah Bukit Batu, Kabupaten Banjar. Namun, karena calon istri tersangka menelpon berulang kali, tersangka sempat singgah ke rumah sekitar pukul 23.00 Wita.

Pada pukul 00.00 Wita, tersangka kembali membawa korban ke arah Banjarmasin, tetapi singgah di tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Pal 15, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Jasad mahasiswi tersangkut di selokan <b>(lukisinfo)</b> Jasad mahasiswi tersangkut di selokan (lukisinfo)

Saat singgah di lokasi tersebut, kata Adam, tersangka dan korban melakukan hubungan badan. Setelah itu terjadi pertengkaran, di mana korban mengancam akan melaporkan perbuatan tersangka kepada calon istrinya.

“Tersangka khawatir akan dilaporkan korban ke calon istri. Karena khawatir dilaporkan ke calon istri, tersangka panik dan langsung mencekik leher korban pakai tangan,” ungkapnya.

Akibat cekikan tersebut, korban menjadi lemas dan tidak lama kemudian meninggal dunia karena kehabisan napas.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Banjarmasin Diduga Oknum Polisi

Sekitar pukul 02.00 Wita, tersangka berpindah lokasi dengan tujuan membuang jasad korban di sungai di bawah Jembatan STIHSA Banjarmasin. Setelah memarkir kendaraan, tersangka menurunkan jasad korban.

“Tiba-tiba tersangka melihat ada gorong-gorong terbuka tepat di depan mobil. Korban tidak jadi dibuang ke sungai, akhirnya dibuang ke gorong-gorong (got). Lalu tersangka pulang ke rumah dan membuang semua barang bukti, sempat juga mengambil perhiasan, tas, dan telepon seluler milik korban,” kata Adam.

Pada Rabu, 24 Desember 2025 sekitar pukul 07.30 Wita, jasad korban ditemukan oleh petugas kebersihan di lokasi dalam kondisi sudah meninggal dunia. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani proses autopsi.

“Pemeriksaan sementara ini, tersangka emosi dan panik sehingga tega membunuh korban,” ujar Adam Erwindi.

(Sumber: Antara) 

x|close