Trump Lakukan Serangan Mematikan Terhadap ISIS di Nigeria

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Des 2025, 12:35
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: ANTARA/Anadolu/py/am) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: ANTARA/Anadolu/py/am) (Antara)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat telah melancarkan serangan mematikan terhadap kelompok teroris ISIS di wilayah barat laut Nigeria.

Trump menyampaikan pernyataan tersebut melalui unggahan di platform Truth Social pada Kamis, 25 Desember 2025. Ia menegaskan serangan tersebut dilakukan atas perintah langsung dirinya sebagai Panglima Tertinggi Amerika Serikat.

“Malam ini, atas arahan saya sebagai Panglima Tertinggi, Amerika Serikat melancarkan serangan yang kuat dan mematikan terhadap teroris ISIS di Nigeria barat laut, yang telah menargetkan dan membunuh secara kejam, terutama orang Kristen yang tidak bersalah, pada tingkat yang belum pernah terjadi selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad,” katanya.

Setelah serangan terhadap ISIS di Nigeria tersebut, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menyampaikan bahwa Washington akan mengambil langkah-langkah lanjutan, meski tidak merinci bentuk tindakan yang akan dilakukan.

Melalui unggahan di platform X, Hegseth menyebutkan bahwa Presiden Trump sebelumnya telah menegaskan perlunya mengakhiri pembunuhan terhadap warga Kristen yang tidak bersalah di Nigeria maupun di wilayah lain.

Baca Juga: PM Australia: Penembakan Massal di Pantai Bondi Termotivasi dari ISIS

Arsip foto - Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, 30 September 2025. Trump pada Rabu (26/11) mengatakan pihaknya tidak akan mengundang Afrika Selatan (Afsel) untuk menghadiri Konfere <b>(Antara)</b> Arsip foto - Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, 30 September 2025. Trump pada Rabu (26/11) mengatakan pihaknya tidak akan mengundang Afrika Selatan (Afsel) untuk menghadiri Konfere (Antara)

“Departemen Pertahanan selalu siap, dan ISIS mengetahuinya malam ini — tepat pada Hari Natal. Akan ada langkah lanjutan… Terima kasih atas dukungan dan kerja sama pemerintah Nigeria,” tulisnya.

Sementara itu, Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM) menyatakan bahwa operasi militer tersebut dilakukan atas permintaan langsung dari pemerintah Nigeria.

“AFRICOM melaksanakan serangan atas permintaan otoritas Nigeria di Negara Bagian Soboto yang menewaskan sejumlah teroris ISIS,” demikian pernyataan AFRICOM di X.

“Serangan mematikan terhadap ISIS menunjukkan kekuatan militer kami dan komitmen kami untuk menghilangkan ancaman terorisme terhadap warga Amerika, baik di dalam maupun luar negeri,” sambung AFRICOM.

Pada akhir Oktober 2025, Trump juga meminta Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat untuk menyelidiki dugaan “pembantaian massal” terhadap umat Kristen di Nigeria yang dilakukan oleh kelompok ISIS, serta melaporkan hasil penyelidikan tersebut kepadanya.

Trump sebelumnya telah menetapkan Nigeria sebagai Country of Particular Concern atau negara yang menjadi perhatian khusus. Ia juga menyatakan tidak menutup kemungkinan pengiriman pasukan Amerika Serikat ke negara tersebut.

Baca Juga: Ucapan Natal Trump Diselipi Ujaran Kebencian

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Hegseth menyampaikan bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat, atas perintah Presiden Trump, tengah menyiapkan langkah-langkah terkait situasi keamanan di Nigeria.

Nigeria menempati peringkat ketujuh dalam daftar negara dengan tingkat penganiayaan paling ekstrem terhadap umat Kristen, berdasarkan laporan tahunan World Watch List 2025 yang diterbitkan oleh Open Doors.

Pada Oktober 2025, majelis tinggi parlemen Nigeria juga membentuk sebuah komite khusus untuk menangani perhatian dan kekhawatiran internasional terkait penganiayaan terhadap umat Kristen di negara tersebut.

(Sumber: Antara) 

x|close