Ntvnews.id, Manila - Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) menepis dugaan bahwa pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, pernah menjalani pelatihan bersama kelompok teroris di Filipina. Pernyataan tersebut disampaikan AFP pada Rabu, 17 Desember 2025, berdasarkan laporan dari satuan di lapangan.
“Laporan dari unit lapangan menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas teroris asing di wilayah mereka. Tidak ada pelatihan apa pun yang berlangsung,” kata juru bicara AFP, Kolonel Francel Margareth Padilla dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Biro Imigrasi Filipina mengonfirmasi bahwa dua pelaku penembakan, Sajid Akram (50) dan putranya Naveed Akram (24), sempat berada di Filipina selama 28 hari pada bulan lalu. Keduanya dilaporkan masuk ke Filipina melalui Manila sebelum melanjutkan perjalanan ke Davao City.
“Hingga saat ini, data yang kami miliki menunjukkan bahwa mereka memasuki negara ini sebagai wisatawan dan menetap selama kurang dari sebulan,” kata Padilla.
Insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney, pada Ahad 14 Desember 2025 tersebut menewaskan 15 orang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka setelah kedua pelaku melepaskan tembakan ke arah kerumunan.
Baca Juga: Kasus Penembakan Pantai Bondi, Tersangka Dijerat 59 Dakwaan Termasuk Terorisme
Dalam konferensi pers yang sama, Ketua Kantor Urusan Publik AFP Kolonel Xerxes Trinidad menegaskan bahwa pelatihan militer tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Menurutnya, proses pelatihan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan senjata api, membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.
“Izinkan saya menekankan bahwa pelatihan tak dapat diselesaikan dalam 30 hari ... khususnya jika mengikuti pelatihan menembak,” kata dia.
Meski demikian, Trinidad menyebutkan bahwa Sajid Akram, yang tewas ditembak petugas kepolisian, diketahui merupakan anggota sebuah komunitas menembak.
“Jika anda adalah anggota komunitas menembak, saya pikir anda tak akan perlu latihan karena anda sudah tahu cara menggunakannya, dan tentu saja ia punya senjata berlisensi yang dimilikinya secara legal di negara tersebut,” kata Trinidad.
(Sumber : Antara)
Kendaraan polisi terlihat di dekat lokasi penembakan di Bondi Beach di Sydney, Australia, Minggu 14 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/Ma Ping/aa. (Antara)