Ntvnews.id, Amerika - ByteDance resmi melepas kendali mayoritas atas TikTok di Amerika Serikat sebagai langkah strategis untuk meredam tekanan regulasi pemerintah AS.
Perusahaan teknologi asal China tersebut sepakat menjual sebagian besar saham TikTok AS kepada konsorsium investor Amerika dan asing, sekaligus mengakhiri ancaman pelarangan total terhadap platform tersebut di Negeri Paman Sam.
Dalam struktur baru, operasional TikTok di Amerika Serikat tidak lagi berada di bawah kendali langsung ByteDance. Pengelolaan platform dialihkan kepada entitas khusus bernama TikTok USDS Joint Venture LLC, yang bertanggung jawab penuh atas aspek penting seperti pengelolaan data pengguna, keamanan algoritma, dan moderasi konten.
Baca Juga: Viral Kembali Cuitan Lawas Atalia Praratya Ogah Satu Acara TV dengan Aura Kasih
Kesepakatan penjualan mayoritas saham ini ditandatangani pada Kamis, 18 Desember 2025. Konsorsium investor dipimpin oleh Oracle, bersama perusahaan ekuitas Silver Lake dan firma investasi MGX asal Abu Dhabi, yang akan menjadi pemegang saham pengendali TikTok AS, dikutip dari Reuters, Jumat, 26 Desember 2025
Melalui transaksi tersebut, ByteDance hanya mempertahankan sekitar 19,9 persen saham, sementara sisanya dimiliki oleh pemegang saham lama lainnya. Dengan komposisi ini, ByteDance secara resmi kehilangan posisi dominan dalam pengambilan keputusan strategis TikTok di pasar Amerika Serikat.
Restrukturisasi ini dipandang sebagai solusi kompromi atas kekhawatiran pemerintah AS terkait keamanan nasional, terutama soal perlindungan data pengguna dan potensi pengaruh asing terhadap algoritma TikTok. Langkah tersebut memungkinkan TikTok tetap beroperasi di pasar Amerika Serikat yang memiliki sekitar 170 juta pengguna, tanpa harus menghadapi pelarangan.
Baca Juga: Agak Laen: Menyala Pantiku Tembus Jumlah Penonton dari Film Pertamanya
Nilai keseluruhan kesepakatan bisnis ini diperkirakan mencapai US$14 miliar. Dalam struktur operasional baru, data pengguna TikTok di AS akan disimpan dan dikelola secara lokal oleh Oracle, yang juga ditunjuk sebagai mitra keamanan tepercaya untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan nasional.
Kesepakatan ini ditargetkan rampung pada 22 Januari 2026 setelah seluruh persetujuan regulator dan penyesuaian operasional diselesaikan. Meski melepas kendali mayoritas, ByteDance tetap diperkirakan memperoleh manfaat dari bisnis periklanan dan perdagangan TikTok AS yang terus berjalan di bawah pengelolaan entitas baru.
Penjualan mayoritas TikTok AS ini memberikan kepastian bagi jutaan kreator konten dan pengiklan, sekaligus menandai perubahan signifikan dalam lanskap ekonomi digital global di tengah meningkatnya tekanan regulasi terhadap platform berbasis data dan konten.
Logo platform berbagi video TikTok terlihat di kantornya di Los Angeles, Amerika Serikat. (ANTARA/Xinhua/am.) (Antara)