Natal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Rawat Kasih dan Iman dari Keluarga

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Des 2025, 18:52
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar. Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Kristiani memaknai perayaan Natal 2025 sebagai momentum untuk kembali menumbuhkan kasih, iman, dan harapan yang berakar dari keluarga. Menurutnya, keluarga merupakan ruang pertama tempat nilai-nilai kehidupan dilahirkan dan dirawat.

Dengan mengusung tema Natal 2025, ‘Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga’, Menag menegaskan bahwa keluarga memegang peran sentral dalam kehidupan berbangsa. Dari keluarga yang utuh dan dipenuhi kasih, akan tumbuh gereja yang kuat, masyarakat yang rukun, serta bangsa yang memiliki arah dan harapan.

“Jika keluarga dipulihkan, maka gereja akan bertumbuh. Jika gereja kuat, masyarakat menjadi rukun. Dan jika keluarga-keluarga kita tangguh, bangsa ini akan menemukan kembali arah dan harapannya,” ujar Menag di Jakarta, Rabu, 24 Desember 2025.

Menag menilai, di tengah kondisi bangsa yang masih menghadapi polarisasi, tekanan ekonomi, serta dampak bencana yang dirasakan banyak keluarga, rumah harus kembali menjadi tempat yang aman bagi pertumbuhan iman dan nilai-nilai kemanusiaan.

Karena itu, Kementerian Agama menjadikan penguatan ketahanan keluarga sebagai salah satu agenda strategis. Keluarga tidak hanya berperan dalam mendidik anak, tetapi juga menjadi ruang awal penanaman nilai moderasi beragama, empati, serta tanggung jawab sosial.

“Keluarga yang sehat secara spiritual dan sosial adalah fondasi paling kokoh bagi Indonesia yang damai dan beradab,” katanya.

Selain itu, Natal juga dimaknai Menag sebagai panggilan iman untuk ikut merawat bumi. Di tengah krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang kian nyata, setiap keluarga diharapkan turut mengambil peran sebagai bagian dari solusi.

“Iman harus menyentuh cara kita hidup. Mengurangi plastik, menanam pohon, menghemat energi, itulah bentuk syukur kita kepada Tuhan atas ciptaan-Nya,” ujarnya.

Menag juga mengingatkan bahwa perayaan Natal 2025 berlangsung di tengah duka banyak warga yang terdampak bencana. Oleh sebab itu, Natal tidak seharusnya dirayakan dengan melupakan mereka yang tengah mengalami kehilangan dan penderitaan.

“Kekuatan Natal bukan pada kemewahan perayaan, melainkan pada keberanian untuk berbagi beban dengan mereka yang sedang terluka,” katanya.

Ia berharap Natal dapat menjadi ruang perjumpaan lintas batas, di mana solidaritas dan nilai kemanusiaan kembali diteguhkan dalam kehidupan bersama.

"Mari kita jadikan keluarga sebagai pelabuhan cinta yang menyelamatkan, sekaligus menjadi penjaga alam semesta yang Tuhan titipkan. Selamat Natal 2025 dan Menyambut Tahun Baru 2026," kata Menag.

(Sumber: Antara)

x|close