BMKG Prediksi Iklim Indonesia 2026 Akan Lebih Stabil dan Tak Seekstrem 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2025, 13:59
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan.   ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan. ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa kondisi iklim Indonesia pada 2026 diperkirakan relatif lebih stabil dan tidak seekstrem tahun 2024 yang ditandai suhu sangat tinggi serta cuaca ekstrem berkepanjangan.

Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan stabilitas tersebut dipengaruhi oleh berakhirnya fenomena La Nina lemah pada kuartal pertama 2026. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers “Climate Outlook 2026” yang diikuti di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.

“Prediksi kami menunjukkan bahwa setelah Maret 2026, kondisi iklim global akan kembali ke fase netral dan bertahan hingga akhir tahun,” kata dia.

Baca Juga: Seskab dan BMKG Bahas Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Tinggi Akhir Tahun

Ardhasena menyebutkan suhu udara rata-rata nasional pada 2026 diperkirakan berada di kisaran 25–29 derajat Celsius, masih dalam batas normal secara klimatologis.

BMKG mencatat suhu rata-rata nasional pada 2026 tidak diproyeksikan melampaui rekor panas seperti yang terjadi pada 2024, seiring adanya pengaruh pendinginan sementara akibat La Nina lemah.

Selain itu, kondisi perairan di sekitar Indonesia, baik di Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia, diperkirakan berada dalam keadaan lebih stabil sehingga berpotensi menekan munculnya anomali cuaca ekstrem.

Baca Juga: BMKG Minta Warga Sumatera Utara Waspadai Hujan Berdurasi Lama Besok

Ardhasena menambahkan, prediksi iklim 2026 disusun melalui pemodelan fisika atmosfer dan laut yang dikombinasikan dengan pemanfaatan kecerdasan buatan.

BMKG mengimbau pemerintah serta masyarakat untuk memanfaatkan informasi iklim tersebut sebagai dasar perencanaan di berbagai sektor, termasuk pertanian, kebencanaan, dan penataan ruang wilayah.

(Sumber: Antara) 

x|close