BMKG Ingatkan Ancaman Rob Jelang Natal-Tahun Baru di Jakarta, Banten, Pantura Jabar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 11:11
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam forum Rakor dengan seluruh kepala daerah, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memberikan penekanan khusus terkait ancaman rob yang diprediksi muncul sepanjang akhir Desember 2025.

"Banjir rob ini selalu terkait dengan peredaran bulan, ada fase perigee dan bulan purnama pada 4 Desember, selanjutnya bulan baru pada 20 Desember." ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang dihadiri kepala daerah serta Forkopimda secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri, Senin, 1 Desember 2025.

Ia meminta kewaspadaan penuh pada jalur pesisir Jawa.

Baca Juga: BMKG Pastikan Gempa di Simeulue Aceh Tidak Berpotensi Tsunami

"Rob diprediksi terjadi di Pantai Utara Jakarta, Banten dan Pantura Jawa Barat. Ini mohon menjadi perhatian terkait ancaman banjir rob pada periode mendekati Nataru." jelasnya.

Terkait kondisi laut, BMKG menilai ancaman gelombang tinggi relatif kecil, namun gelombang sedang tetap perlu diawasi.

Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri  <b>(NTVnews.id)</b> Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri (NTVnews.id)

"Untuk gelombang tinggi di atas 2,5 meter hingga 4 meter itu diprediksi nihil, tetapi untuk gelombang sedang 1,25 hingga 2,5 meter mungkin terjadi di Barat dan Selatan Sumatera, Selat Sunda, Selatan Jawa, NTT, Anambas, Natuna." ungkapnya.

Faisal turut memaparkan operasi modifikasi cuaca yang sedang dilakukan BMKG–BNPB.

"Kami ke Kualanamu memimpin langsung operasi modifikasi cuaca. ada lima pesawat untuk menjaga proses kedaruratan dan drop logistik tidak terganggu hujan." imbuhnya.

Baca Juga: BMKG Prediksi Langit Jakarta akan Berawan Tebal pada Senin pagi

Namun ia menegaskan bahwa modifikasi cuaca tidak mampu mengendalikan siklon.

"Apakah siklon bisa dimodifikasi cuacanya? Jawabannya sampai saat ini tidak bisa, bahkan Jepang baru menargetkan 2050 lewat program Moonshot." tegasnya.

Ia menutup dengan pesan kesiapsiagaan nasional.

"Early warning menimbulkan early action menuju zero victim." pungkasnya.

x|close