Jelang Libur Nataru, Menkes Budi Minta Pemda Perhatikan Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 10:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti faktor pengemudi sebagai penyebab dominan kecelakaan pada periode libur panjang. Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah, Senin, Desember 2025, ia meminta pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi angkutan umum diperkuat menjelang arus perjalanan Natal dan Tahun Baru.

"Masalah kesehatan selain tadi yang ringan-ringan, yang parah-parahnya tuh biasanya terjadi karena kecelakaan. Nah, kecelakaan ini bukan disebabkan oleh penumpangnya, tapi disebabkan oleh pengemudinya," tegas Budi dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang dihadiri kepala daerah serta Forkopimda secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri, Senin, 1 Desember 2025.

Baca Juga: Menkes Kirim Tim Investigasi Terkait Dugaan Penolakan Ibu Hamil oleh RS di Papua

Ia menyebut terdapat lebih dari 30.000 pengemudi yang harus dipastikan dalam kondisi layak berkendara.

"Pengalaman kita ada lebih 30.000-an pengemudi ini yang harus kita pastikan mereka sehat dan sebagian besar ada di Jawa," ujarnya.

Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri  <b>(NTVnews.id)</b> Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang digelar secara hybrid, di Kementerian Dalam Negeri (NTVnews.id)

Menkes juga meminta kepala dinas daerah melakukan screening intensif.

"Nah, ini juga bantuan kedua, tolong diingatkan Kepala Dinas Kesehatannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, selalu dilakukan ke para pengemudi angkutan umum ini," katanya.

Baca Juga: KPK Periksa Sekretaris Dirjen Kemenkes di Kasus Korupsi RSUD kolaka Timur

Pemeriksaan melibatkan pengecekan alkohol dan narkotika. Hasil sementara menunjukkan risiko yang perlu diwaspadai.

"Dari 30.000 pengemudi, kemarin baru 7.500 yang bisa dicek. Jadi kami mohon bantuan Bupati, Walikota sama Gubernur, untuk memastikan para pengemudi ini dicek kesehatannya. Karena dari hasil kita yang 7.500, itu 5% tidak layak berkendara," jelasnya.

x|close