Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengirim tim ke Papua guna menindaklanjuti laporan dugaan penolakan penanganan pasien ibu hamil yang menyebabkan meninggalnya Irene Sokoy beserta bayi dalam kandungannya.
"Sekarang kita sudah kirim tim, sudah sampai di sana untuk menganalisa masalahnya di mana," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui usai membuka The 1st National Forum of The Indonesian Health Council di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Menurut Budi, tim yang dikirim Kemenkes akan melakukan penyelidikan secara langsung bersama Dinas Kesehatan setempat. Jika investigasi menemukan adanya unsur pelanggaran prosedural, pemerintah tidak akan ragu memberikan tindakan tegas kepada rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Menkes menambahkan bahwa ia juga telah berdiskusi dengan Gubernur Papua Mathius Fakhiri mengenai perkembangan kasus tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat mendukung penuh komitmen Pemerintah Provinsi Papua untuk memperbaiki tata kelola layanan kesehatan di rumah sakit daerah.
Baca Juga: Angka Depresi di Jakarta Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional, Kemenkes Imbau Skrining Dini
"Kita kirim tim dari Rumah Sakit Sardjito untuk bisa memperbaiki tata kelola RSUD-RSUD di Papua," ujarnya.
Harapannya, upaya peningkatan tata kelola tersebut dapat mencegah kembali terjadinya insiden serupa seperti yang dialami Irene Sokoy.
Diketahui sebelumnya, Irene Sokoy, warga Kampung Hobong, Sentani, Jayapura, meninggal dunia bersama bayinya pada Senin, 17 November 2025 sekitar pukul 05.00 WIT setelah diduga ditolak oleh empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura.
Menanggapi peristiwa tersebut, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melakukan audit terhadap rumah sakit di Papua. Audit Kemendagri nantinya akan mencakup evaluasi terhadap aturan maupun kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah daerah.
(Sumber: Antara)
Menkes Budi Gunadi Sadikin ketika membuka The 1st National Forum of The Indonesian Health Council di Jakarta, Selasa 25 November 2025 ANTARA/Prisca Triferna (Antara)