Ntvnews.id, New York -
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa lebih dari 100.000 anak, bersama sekitar 37.000 ibu hamil dan menyusui di Jalur Gaza, diperkirakan masih akan mengalami gizi buruk akut hingga April 2026.
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 23 Desember 2025, pernyataan tersebut disampaikan menyusul laporan badan PBB Klasifikasi Tahapan Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang memperingatkan sedikitnya 1,6 juta penduduk Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi sampai pertengahan April tahun depan.
Tedros menegaskan bahwa dalam skenario terburuk, termasuk kemungkinan kembali meletusnya konflik serta terhentinya bantuan kemanusiaan, seluruh wilayah Jalur Gaza berpotensi menghadapi ancaman kelaparan pada pertengahan April 2026. Dalam unggahannya di platform X, ia menyebutkan bahwa capaian yang diraih sejauh ini untuk mencegah kelaparan masih sangat rapuh.
Baca Juga: Pilu, Banyak Bayi dan Anak-anak Gaza Tewas Membeku
Ia menjelaskan bahwa warga Gaza terus bertahan di tengah rusaknya infrastruktur secara luas, hilangnya sumber penghidupan, menurunnya produksi pangan lokal, serta berbagai pembatasan terhadap operasi kemanusiaan. Situasi tersebut semakin memperberat kerentanan kelompok paling berisiko, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
“Pada saat yang sama, hanya sekitar 50 persen fasilitas kesehatan di Gaza yang masih berfungsi sebagian. Fasilitas tersebut juga menghadapi krisis pasokan dan peralatan esensial, yang sering kali terhambat oleh prosedur masuk yang rumit serta pembatasan karena dianggap sebagai barang berpotensi guna ganda,” ujar Tedros.
Mesir memimpin negosiasi terperinci mengenai daftar tahanan asal Palestina yang diusulkan untuk dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang kemungkinan bakal tercapai. (ANTARA)
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa untuk meningkatkan layanan penyelamatan jiwa dan memperluas akses kesehatan, WHO mendesak adanya percepatan persetujuan serta akses masuk bagi pasokan dan peralatan medis penting, termasuk rumah sakit prefabrikasi, ke wilayah Jalur Gaza.
Truk yang membawa makanan dan pasokan medis milik Program Pangan Dunia (WFP) memasuki Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah, saat konflik penuh ketegangan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, untuk mencapai Jalur Gaza, 18 Oktober 2025. (ANTAR (Antara)