Badan Intelijen Australia Akan Dievaluasi Menyeluruh Pasca Penembakan Bondi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2025, 14:55
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. ANTARA/Anadolu/py Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. ANTARA/Anadolu/py (Antara)

Ntvnews.id, Istanbul - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan badan intelijen serta aparat penegak hukum federal akan menjalani evaluasi menyeluruh menyusul penembakan massal yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada 14 Desember 2025.

Dalam pernyataannya, Albanese mengatakan peninjauan tersebut ditargetkan rampung pada April 2026 dan hasilnya akan diumumkan ke publik, sebagaimana dilaporkan Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Minggu, 21 Desember 2025.

Pada Minggu malam, 14 Desember 2025, seorang pria bersama putranya melepaskan tembakan di sebuah pantai di Sydney yang mengakibatkan 15 orang meninggal dunia dan 42 orang lainnya mengalami luka-luka. Kepolisian setempat menyebut peristiwa tersebut sebagai 'serangan teroris'.

Albanese menilai tragedi tersebut menunjukkan cepatnya perubahan lanskap keamanan di Australia. Menurut dia, lembaga-lembaga keamanan nasional harus berada dalam posisi paling siap untuk merespons berbagai bentuk ancaman.

Baca Juga: Kasus Penembakan Pantai Bondi, Tersangka Dijerat 59 Dakwaan Termasuk Terorisme

Peninjauan tersebut akan dipimpin oleh Dennis Richardson, mantan kepala Australian Security Intelligence Organization (ASIO) sekaligus mantan pimpinan Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri Australia, dan dilakukan melalui Departemen Perdana Menteri.

Ruang lingkup evaluasi mencakup lembaga-lembaga federal, termasuk ASIO dan Kepolisian Federal Australia. Peninjauan akan menelaah kewenangan, struktur organisasi, proses kerja, serta mekanisme pertukaran informasi dalam rangka menjaga keamanan masyarakat Australia.

Sementara itu, pemerintah menetapkan Minggu, 21 Desember 2025, sebagai Hari Refleksi Nasional untuk mengenang para korban penembakan massal tersebut. Albanese dijadwalkan menghadiri upacara peringatan di lokasi kejadian pada Minggu malam bersama Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns.

Melalui platform X, Albanese menyatakan bahwa para pelaku teror berupaya memecah belah Australia, namun Hari Refleksi Nasional menjadi momentum bagi masyarakat untuk tetap bersatu.

Ia juga mengungkapkan adanya rencana aksi unjuk rasa terorganisasi yang dinilai berpotensi memicu perpecahan pascaserangan teroris antisemit tersebut. Menurut Albanese, aksi semacam itu tidak memiliki tempat di Australia dan tidak seharusnya dilaksanakan maupun dihadiri.

Baca Juga: PM Australia: Penembakan Massal di Pantai Bondi Termotivasi dari ISIS

(Sumber: Antara) 

x|close