Ntvnews.id, Seoul - Korea Selatan dan Rusia mengadakan pembicaraan tertutup di Moskow untuk membahas program nuklir Korea Utara serta sejumlah isu keamanan regional yang dinilai mendesak, menurut sumber diplomatik pada Minggu, 21 Desember 2025.
Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengungkapkan bahwa seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan yang menangani isu nuklir Korea Utara baru-baru ini melakukan kunjungan ke Moskow. Dalam kunjungan tersebut, pejabat Seoul bertemu dengan Duta Besar Keliling Kementerian Luar Negeri Rusia untuk urusan nuklir Korea Utara, Oleg Burmistrov, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Korea Selatan meminta Rusia berperan secara konstruktif dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea. Permintaan tersebut disampaikan seiring dengan upaya Seoul untuk membuka kembali dialog dengan Korea Utara pada tahun depan, serta adanya dinamika internasional terkait upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Baca Juga: Bertemu Prabowo, Putin Sebut Rusia Siap Bantu Indonesia di Bidang Energi Nuklir
Dengan mempertimbangkan hubungan dekat antara Moskow dan Pyongyang, Korea Selatan diyakini menilai Rusia memiliki posisi strategis untuk mendorong Korea Utara kembali ke meja perundingan.
Pertemuan terbaru ini menjadi yang pertama sejak Oktober 2024 yang melibatkan pejabat Korea Selatan dan Rusia yang secara khusus menangani isu nuklir Korea Utara. Sebelumnya, pertemuan tingkat menteri luar negeri kedua negara terakhir digelar pada September.
Hubungan bilateral Seoul dan Moskow diketahui mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah adanya laporan pengerahan pasukan Korea Utara untuk bertempur bersama Rusia di Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan juga disebut menyampaikan kekhawatiran mengenai meningkatnya kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, yang dipandang berpotensi mengancam keamanan Semenanjung Korea.
Baca Juga: Ketegangan China–Jepang Meluas, Kapal Pesiar China Alihkan Rute dari Jepang ke Korea Selatan
Dalam pengarahan kebijakan kepada Presiden Lee Jae Myung, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menegaskan akan memantau secara saksama perkembangan pembicaraan terkait upaya mengakhiri konflik di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga menyatakan akan terus mengupayakan peran konstruktif Rusia dalam isu-isu yang berkaitan dengan Semenanjung Korea, sembari berusaha memulihkan hubungan diplomatik dengan Moskow.
Selain itu, kementerian menegaskan komitmennya untuk melanjutkan langkah-langkah diplomatik guna menghentikan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, yang dinilai melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(Sumber: Antara)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kedua kiri) menghadiri upacara peluncuran kapal selam tempur nuklir taktis pertama di Korea Selatan, Rabu, 6 September 2023. Tugas pertama kapal selam nuklir itu adalah berpatroli di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. ANTARA FOTO/via REUTERS/KCNA/rwa. (Antara)