BPBD Ungkap Penyebab Angin Kencang Melanda Jakarta dalam Beberapa Hari Terakhir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Des 2025, 00:05
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Michael Oktaviyanes Sitanggang dalam siniar Tangkapan layar - Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Michael Oktaviyanes Sitanggang dalam siniar (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa angin kencang yang melanda wilayah Jakarta dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh keberadaan Siklon Tropis Bakung di Samudera Hindia.

"Yang kita perlu waspadai ke depan karena sekarang informasinya memang masih terdapat siklon tropis bakung di kawasan Samudera Hindia, makanya beberapa hari terakhir angin cukup kencang," kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Michael Oktaviyanes Sitanggang, dalam siniar “Jakarta Peduli Sumatera: Bantuan Kemanusiaan untuk Sesama” di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.

Selain Siklon Tropis Bakung, lanjut Michael, terdapat pula bibit siklon tropis 93S dan 95S. Meskipun pusat dari sistem siklon tersebut tidak berada tepat di wilayah Jakarta, dampaknya tetap dirasakan berupa peningkatan kecepatan angin, pertumbuhan awan hujan yang lebih intens, serta pasang air laut yang melebihi kondisi normal.

Kondisi tersebut kemudian memicu terjadinya banjir rob di kawasan pesisir, serta angin kencang yang pada sejumlah lokasi menimbulkan puting beliung secara lokal.

Baca Juga: Pagar Seng Roboh di Kuningan Jaksel Akibat Angin Kencang, Lalu Lintas Macet

"Ada dua siklon tropis di Samudera Hindia yakni siklon tropis bakung dan bibit siklon tropis 93S di selatan pulau Jawa. Ini juga yang meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Jakarta," ujar Michael.

Ia menambahkan bahwa periode bulan ini hingga Februari 2026 merupakan puncak musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat Jakarta diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, antara lain dengan memastikan saluran air tetap lancar serta menyiapkan tas siaga bencana.

"Karena kita tidak pernah tahu kapan bencana itu bisa terjadi, bisa dalam waktu yang sangat cepat, bisa dalam waktu yang berkala. Menyiapkan tas siaga bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan," katanya.

Di sisi lain, BPBD DKI Jakarta bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus memperkuat sinergi, koordinasi, dan kolaborasi guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ke depan.

Baca Juga: Diterpa Angin Kencang, Patung Liberty Roboh di Brasil

Upaya tersebut mencakup mitigasi struktural dengan memastikan kesiapan infrastruktur pengendalian banjir yang dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), seperti pompa air, serta kesiapan personel dari berbagai unsur, termasuk Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan BPBD DKI Jakarta, khususnya terkait dukungan logistik dalam kondisi darurat.

"Kemudian mengaktivasi posko. Jadi di tiap kelurahan sudah ada posko jaga bencana yang memang sudah melayani kebutuhan masyarakat 24 jam. Mudah-mudahan dengan semua upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini bisa meminimalisir resiko cuaca ekstrem yang memang ke depan perlu kita antisipasi bersama," kata Michael.

Ia juga menambahkan bahwa BPBD DKI Jakarta akan terus melakukan pemantauan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait potensi peningkatan curah hujan ke depan. Informasi tersebut dapat diakses melalui laman resmi maupun media sosial BPBD DKI Jakarta.

 

(Sumber : Antara)

x|close