Pramono Tegaskan Penguatan Budaya Literasi Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 15:53
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (NTVNews.id/Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi membuka Festival Jakarta Panen Buku 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Desember 2025.

Festival literasi yang digelar hingga 17 Desember 2025 ini menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya baca tulis sekaligus mendorong Jakarta menuju predikat Kota Literasi Global. Pramono menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Festival Jakarta Panen Buku 2025 yang melibatkan ribuan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembinaan berkelanjutan yang mampu menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan menulis, serta membentuk pelajar yang kreatif dan berpikir kritis.

“Hari ini, kita bersama pelajar-pelajar hebat yang meski masih berusia muda, sudah mampu menghasilkan buku. Bahkan, ada yang menulis dalam bahasa Inggris dan ada pula siswa sekolah dasar yang menulis buku bertema misteri,” katanya.

Pramono Anung <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Baca Juga: Pramono Pastikan Renovasi Pasar Induk Kramat Jati yang Terbakar Rampung 5 Hari

Pramono juga mengapresiasi para peserta yang berhasil menyelesaikan karya fiksi maupun nonfiksi secara utuh, mulai dari novel, cerpen, hingga buku cerita bergambar. Melalui gerakan “Satu Pemustaka Pelajar, Satu Buku”, para pelajar dinilai mampu menyalurkan ide, imajinasi, dan gagasan secara kreatif melalui tulisan.

"Kegiatan yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini merupakan langkah terobosan yang luar biasa untuk menjadikan Jakarta sebagai kota literasi. Dari kegiatan seperti inilah, tanpa disadari, akan lahir penulis-penulis hebat. Saya mengapresiasi penyelenggaraan festival ini dan berharap dapat menjadi inspirasi bagi kita semua,” tambahnya.

Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia unggul menjadi kunci utama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Untuk itu, Jakarta membutuhkan generasi muda yang literat, kritis, kreatif, dan bijak dalam menyikapi informasi demi mendukung pembangunan kota yang inovatif dan berdaya saing.

“Melalui Festival Jakarta Panen Buku 2025, kita ingin menumbuhkan kembali kegemaran membaca melalui kegiatan menulis. Ketika pelajar terbiasa menulis, mereka akan membaca secara lebih kritis, memahami informasi dengan lebih mendalam, serta mampu mengekspresikan gagasan secara bertanggung jawab,” jelasnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di DKI ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pramono Anung <b>(NTVNews.id/Adiansyah)</b> Pramono Anung (NTVNews.id/Adiansyah)

Baca Juga: Pramono Ungkap Biang Kerok Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati

Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah memperpanjang jam operasional perpustakaan dan museum, termasuk Perpustakaan Jakarta serta Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin di kawasan TIM.

“Kami berharap Festival Jakarta Panen Buku 2025 dapat menjadi ruang sinergi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong peningkatan literasi, sekaligus menjadi investasi sosial jangka panjang dalam memperkuat citra Jakarta sebagai City of Literature di tingkat global,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga berdialog langsung dengan para penulis muda yang mempresentasikan karya bertema misteri, lingkungan, hingga edukasi keuangan. Ia menilai karya-karya tersebut mencerminkan kekayaan ide serta kepekaan pelajar Jakarta terhadap berbagai isu sosial.

Festival ini melibatkan ribuan pemustaka pelajar dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, hingga SMK/MAK sebagai penulis muda. Sebanyak 5.405 karya tulis dipamerkan, terdiri dari 1.849 karya terbaru Jakarta Panen Buku 2025 serta 3.556 buku karya pelajar dari perpustakaan sekolah dalam tiga tahun terakhir.

Selain menjadi ajang kompetisi, festival ini juga berperan sebagai ruang pembinaan sistematis melalui pelatihan dan pendampingan intensif hingga memenuhi standar penerbitan profesional.

x|close