Menteri Mukhtarudin dan Menteri Yandri Sepakati Sinergi Program Desa Migran Emas & Desa Tematik Bagi Pekerja Migran Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 14:51
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima audiensi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Yandri Susanto di Kantor KemenP2MI, Jakarta, Selasa 16 Desember 2025.

Pertemuan ini membahas arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka tata kelola penempatan serta pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Yandri Susanto menekankan pentingnya penataan serius terhadap Pekerja Migran yang berasal dari desa agar memberikan efek positif, baik saat berangkat maupun saat kembali sebagai purna migran.

"Kita ingin di desa beri efek positif baik mereka pergi maupun pulang jadi purna. Artinya efek positif itu terasa," ujar Yandri.

Yandri juga mengajak kolaborasi intensif antara Kemendes PDTT dengan KemenP2MI untuk mengintegrasi program Desa Migran Emas dari KemenP2MI dengan Desa Tematik dari Kemendes PDTT.

"Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," beber Yandri.

Baca Juga: KemenP2MI Teken MoU & PKS dengan 14 Mitra Strategis untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Yandri mengaku masalah yang sering dihadapi adalah remitansi Pekerja migran habis karena kurangnya lapangan kerja saat pulang, sehingga perlu pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Yandri pun mengundang Menteri Mukhtarudin untuk hadir pada perayaan Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2026 di Boyolali, Jawa Tengah.

"Mohon kehadirannya Menteri Pak Menteri," pungkas Yandri Susanto.

Sementara, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan komitmen KP2MI untuk membuat penempatan kerja resmi bagi pekerja migran Indonesia menjadi lebih mudah, murah, dan aman.

Hal ini disampaikan Mukhtarudin dalam rangka memperkuat regulasi dan program pemberdayaan yang sedang digalakkan oleh Kementerian P2MI.

"Penempatan kerja resmi harus mudah, murah, dan aman. Itu yang sedang kami lakukan, dalam konteks tersebut, kami juga telah menyusun peraturan menteri agar kebijakan ini memiliki kekuatan dari sisi regulasi," ujar Menteri Mukhtarudin.

Baca Juga: Desa Migran Emas, Garda Terdepan Migrasi Aman bagi Pekerja Migran

Salah satu program unggulan yang akan segera diluncurkan adalah Desa Migran Emas yang rencananya akan dilaunching pada Hari Migran Internasional tanggal 18 Desember 2025 mendatang di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Adapun program itu akan dikolaborasikan dengan Desa Tematik dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), serta melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk MoU dengan Kementerian Perdagangan untuk mendukung Desa Ekspor.

"Program Desa Migran Emas nantinya akan kita tunjukkan bersama. Dalam konteks pemberdayaan purna migran, hal ini juga akan saya sambungkan, bahkan bisa kita perkuat," imbuh Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi pekerja migran dan keluarganya. Saat ini, sekitar 70 persen remitansi yang dikirim pulang masih bersifat konsumtif, sementara hanya 30 persen yang produktif.

Baca Juga: Prabowo Minta Dukungan Selandia Baru Perkuat Skill Bahasa Inggris Pekerja Migran Indonesia

Ke depan, kata Menteri Mukhtarudin, KP2MI ingin membalik pola ini agar porsi produktif lebih besar melalui edukasi pembukaan usaha, pengelolaan keuangan, dan perencanaan ekonomi.

"Literasi keuangan ini diarahkan agar pekerja migran lebih bijak dalam mengelola dan menggunakan uangnya. Materi literasi ini sudah dicetak, sudah disosialisasikan, sudah disampaikan melalui berbagai wawancara dan forum resmi," jelas Menteri Mukhtarudin.

Artinya, menurut Mukhtarudun, literasi keuangan tidak hanya diberikan saat Orientasi Pra-Pemberangkatan (OPP), vokasi, dan pelatihan, tapi juga kepada keluarga pekerja migran.

"Karena sering kali uang yang dikirimkan justru habis untuk konsumsi. Ada kasus uang dikirim ke keluarga, tetapi tidak dikelola dengan baik, bahkan menimbulkan persoalan baru dalam keluarga," ungkap Menteri.

Selain itu, Menteri Mukhtarudin bilang sosialisasi "Migran Aman dari Daerah" menjadi krusial, mengingat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 Pasal 42 menegaskan tanggung jawab daerah dalam pelindungan migran.

Salah satu aspek penting yang ditekankan Mukhtarudin adalah penguatan komunikasi dan sinergi yang menjadi penting, mengingat masih banyak calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang menjadi korban penipuan akibat iklan lowongan kerja ilegal di media sosial.

Baca Juga: WNI Pengusaha Bakso di Korsel: Presiden Prabowo Banyak Bantu Pekerja Migran

"Edukasi Migran Aman itu mulai dari desa, agar terhindar dari penipuan," tegas Menteri Mukhtarudin.

Pada Hari Migran Internasional 18 Desember 2025, KP2MI juga merencanakan pemberangkatan sekitar 1.035 pekerja migran secara resmi ke negara penempatan pada saat itu.

"Mari Kita keroyokan demi kesejahteraan pekerja migran. Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KemenP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," pungkas Menteri Mukhtarudin.

Program-program ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo- Gibran untuk menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai pejuang devisa yang sejahtera, aman, dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045 mendatang.

x|close