Renovasi Sekolah Hampir Rampung, Mendikdasmen Laporkan Progres 99 Persen ke Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 09:15
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti seusai mengisi panel Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/FAJAR SATRIYO Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti seusai mengisi panel Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/FAJAR SATRIYO (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa realisasi Program Revitalisasi Satuan Pendidikan telah mendekati penyelesaian penuh, dengan capaian lebih dari 99 persen.

Program revitalisasi tersebut meliputi pembangunan serta renovasi ribuan satuan pendidikan di berbagai jenjang, sekaligus peningkatan sarana penunjang pembelajaran, termasuk penguatan aspek digitalisasi pendidikan.

“Kami laporkan secara umum untuk program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang kita rencanakan dibangun 16.175 (unit) dan sudah dalam proses pembangunan, yakni sebanyak 16.156 (unit),” kata Mu’ti dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Ia menegaskan bahwa mayoritas sekolah yang menjadi sasaran program revitalisasi telah rampung dikerjakan dan siap diresmikan sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan oleh presiden.

Baca Juga: Mendikdasmen Pastikan Insentif Guru Honorer 2026 Naik Jadi Rp400 Ribu

Lebih lanjut, Mu’ti mengungkapkan bahwa tingkat serapan anggaran revitalisasi untuk jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA berada pada kisaran 98 hingga 99 persen. Sementara itu, untuk sekolah luar biasa (SLB), serapan anggaran tercatat lebih tinggi, yakni mencapai 99,81 persen.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dari total 16.156 satuan pendidikan yang telah direvitalisasi, tingkat serapan anggaran secara keseluruhan tercatat mencapai 99,34 persen.

Selain program revitalisasi, Kemendikdasmen juga mencatat adanya 3.274 bangunan sekolah dan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Yang sudah kami lakukan untuk beberapa hal terkait dengan yang terdampak (bencana) itu, pertama bantuan dalam bentuk barang: 148 unit tenda ruang kelas darurat, 15.000 school kit, 7.500 bingkisan anak, 2.000 sepatu, 700 family kit, dan 65.000 eksemplar buku teks dan nonteks,” ucapnya.

Baca Juga: Kemendikdasmen dan Kemenpora Bahas Penyatuan Aturan Kompetisi Olahraga Sekolah

Tidak hanya bantuan logistik, pemerintah melalui Kemendikdasmen juga telah menyalurkan bantuan dalam bentuk dana tunai dengan total nilai Rp39,6 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp35 miliar dialokasikan untuk tunjangan khusus guru yang bertugas di daerah terdampak bencana.

Bantuan tunjangan tersebut direncanakan diberikan kepada sekitar 16.500 guru, dengan besaran kurang lebih Rp2 juta per orang.

Sementara itu, kondisi kegiatan belajar mengajar di sejumlah wilayah terdampak bencana dilaporkan mulai berangsur normal. Di Provinsi Aceh, dari 18 kabupaten/kota yang terdampak, tiga daerah yakni Pidie, Subulussalam, dan Lhokseumawe telah kembali melaksanakan pembelajaran secara penuh.

Di Sumatera Barat, seluruh 16 kabupaten/kota terdampak telah kembali menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, kecuali 93 sekolah di Kabupaten Agam yang masih diliburkan hingga 22 Desember 2025.

Adapun di Sumatera Utara, seluruh wilayah yang terdampak banjir telah kembali melaksanakan pembelajaran secara penuh. Namun demikian, di beberapa daerah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Langkat, dan Sibolga, kegiatan pembelajaran masih dijalankan secara terbatas.

 

(Sumber : Antara)

x|close