Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di berbagai daerah selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), seiring dengan prediksi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa aspek kebencanaan menjadi salah satu perhatian utama dalam pengamanan Nataru tahun ini. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2025 di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta, Senin.
"Beda dengan landscape pengamanan pada tahun 2024 yang lalu, tahun 2025 ini ada beberapa fokus yang menjadi perhatian. Selain pengamanan pada jalur mudik, kemudian jalur arus balik dan objek pengamanan yang sudah ditetapkan, kami perlu mengantisipasi bencana alam," katanya.
Dedi menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan diperkirakan meningkat secara signifikan pada periode 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026 di sejumlah wilayah, antara lain Pulau Jawa, Lampung, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Purbaya: Daya Dorong Ekonomi Kuartal IV Lebih Baik, Insentif Nataru Sudah Dihitung
Sehubungan dengan hal tersebut, Dedi menyebutkan bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan, termasuk jajaran polda dan polres, untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam upaya antisipasi bencana.
"Bekerja sama dengan pemerintah daerah, mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung, personel dan juga peralatan, serta menghadapi situasi kontingensi ketika terjadi bencana alam," ucapnya.
Selain upaya mitigasi, pemerintah juga menaruh perhatian pada penanganan korban bencana yang bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Ada beberapa daerah yang terdampak, itu juga akan menjadi fokus pemerintah untuk segera membantu dan melakukan tindakan-tindakan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat setempat," kata Dedi.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta BMKG untuk memberikan perhatian khusus terhadap sistem peringatan dini di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025–2026, Prabowo Minta BMKG Perkuat Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Arahan tersebut disampaikan Presiden Prabowo sebelum melakukan kunjungan ke posko pengungsian di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu 13 Desember 2025.
Presiden meminta agar informasi peringatan dini tersebut menjadi perhatian penting dan dapat disampaikan secara luas kepada masyarakat.
Selain aspek kebencanaan dan infrastruktur, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan pangan di tengah meningkatnya permintaan masyarakat selama perayaan Nataru.
Presiden turut mengingatkan agar kesiapan fasilitas umum menjadi perhatian, mengingat pelaksanaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 semakin dekat.
Selain itu, Presiden juga meminta adanya jaminan ketersediaan bahan bakar di seluruh wilayah Indonesia serta memastikan kelancaran layanan telekomunikasi dan komunikasi selama periode libur panjang.
(Sumber : Antara)
Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo (tengah) memberikan keterangan pers usai acara Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2025 di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta, Senin 15 Desember 2025 ANTARA/Nadia Putri Rahmani (Antara)