Kemenkop Dirikan Command Center Untuk Pemantauan Koperasi yang Sudah Berjalan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 15:23
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Suasana command center yang baru diresmikan Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai pusat kendali data koperasi di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. (ANTARA/Shofi Ayudiana) Suasana command center yang baru diresmikan Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai pusat kendali data koperasi di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. (ANTARA/Shofi Ayudiana) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) membentuk command center sebagai pusat kendali data koperasi yang memungkinkan pemantauan secara real-time, termasuk untuk keperluan monitoring, evaluasi, serta pengelompokan koperasi eksisting di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono, saat meresmikan command center di kantor Kemenkop, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa selama ini data koperasi yang tersedia masih bersifat pasif karena bergantung pada penyampaian laporan manual dari koperasi yang telah beroperasi.

Ia menjelaskan bahwa tingkat kepatuhan koperasi dalam menyampaikan laporan masih tergolong rendah, sehingga data yang dihimpun belum optimal.

“Dengan adanya command center, kami berharap dapat langsung melakukan monitoring dan evaluasi laporan keuangan dan profil koperasi secara lebih detail, sehingga langkah penanganan dapat segera dilakukan,” katanya.

Baca Juga: Kemenkop Beri Relaksasi bagi Koperasi Terdampak Bencana di Sumatera

Ferry menambahkan bahwa pusat kendali tersebut juga dirancang untuk berfungsi sebagai early warning system atau sistem peringatan dini terhadap kondisi koperasi di berbagai daerah.

Melalui mekanisme ini, Kemenkop dapat melakukan kategorisasi terhadap koperasi yang tergolong sehat maupun koperasi yang mengalami permasalahan dan memerlukan penanganan khusus.

Menurutnya, keberadaan sistem tersebut memungkinkan penelusuran laporan keuangan dan profil koperasi secara lebih mendalam, sehingga kebijakan dan keputusan yang diambil menjadi lebih tepat sasaran.

"Supaya dari sejak awal kami sudah bisa membuat langkah-langkah preventif agar koperasi-koperasi yang punya potensi bermasalah bisa kita atasi sedini mungkin," ucapnya.

Ferry juga menyampaikan bahwa command center turut mengintegrasikan Sistem Informasi dan Manajemen Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang saat ini telah mencakup lebih dari 80 ribu koperasi berbadan hukum. Program Kopdes Merah Putih sendiri telah memasuki tahap operasional, meliputi pembangunan fisik, pelaksanaan pelatihan, serta pengembangan model bisnis.

Baca Juga: Kemenkop Dorong UMKM Banyuwangi Tingkatkan Produksi untuk Dipasarkan di Kopdes Merah Putih

Melalui command center tersebut, data Kopdes Merah Putih akan disinkronkan dengan berbagai pihak terkait, antara lain kementerian dan lembaga, Agrinas Pangan Nusantara sebagai pelaksana pembangunan fisik Kopdes Merah Putih, Kejaksaan Agung, Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih, serta Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.

“Command center juga akan menampilkan data secara real-time berbagai proses pembangunan koperasi, mulai dari pembangunan gudang dan gerai beserta kelengkapannya, pelaksanaan pelatihan pengurus, hingga aktivitas usaha yang dijalankan koperasi,” ucap Ferry.

(Sumber: Antara)

x|close