Konflik dengan Kamboja Meluas, Thailand Terapkan Jam Malam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 10:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di provinsi Preah Vihear, Kamboja pada 8 Desember 2025. ANTARA/Handout via Xinhua/Agence Kampuchea Presse Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di provinsi Preah Vihear, Kamboja pada 8 Desember 2025. ANTARA/Handout via Xinhua/Agence Kampuchea Presse (Antara)

Ntvnews.id, Bangkok - Pemerintah Thailand mengumumkan pemberlakuan jam malam di Provinsi Trat, wilayah tenggara negara tersebut. Kebijakan ini diambil menyusul meluasnya pertempuran dengan Kamboja hingga ke kawasan pesisir di area perbatasan yang masih disengketakan.

Dilansir dari Reuters, Senin, 15 Desember 2025, pengumuman jam malam itu disampaikan pada Minggu, 14 Desember 2025. Thailand dan Kamboja, yang sama-sama berada di kawasan Asia Tenggara, tercatat beberapa kali terlibat kontak senjata sepanjang tahun ini, sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan pada Mei lalu.

"Secara keseluruhan, telah terjadi bentrokan terus-menerus sejak Kamboja kembali menegaskan keterbukaannya terhadap gencatan senjata pada hari Sabtu," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers di Bangkok usai pengumuman jam malam.

Baca Juga: Indonesia Tambah 7 Emas di Hari Keempat SEA Games 2025, Thailand Masih Perkasa di Puncak

Meski demikian, Thailand menegaskan tetap membuka peluang penyelesaian melalui jalur diplomatik. Namun, Bangkok menekankan bahwa langkah tersebut baru dapat dilakukan jika Phnom Penh menghentikan serangan terlebih dahulu.

"Kamboja harus menghentikan permusuhan terlebih dahulu sebelum kita dapat bernegosiasi," katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 13 Desember 2025, militer Thailand menyatakan telah menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan pihak Kamboja untuk mengirimkan senjata berat dan perlengkapan militer lainnya ke wilayah perbatasan.

Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters <b>(Reuters)</b> Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters (Reuters)

Thailand juga melancarkan operasi yang menargetkan artileri yang telah disiapkan sebelumnya di Provinsi Koh Kong, wilayah pesisir Kamboja.

Pemberlakuan jam malam di Thailand mencakup lima distrik di Provinsi Trat yang berbatasan langsung dengan Koh Kong, namun tidak berlaku untuk pulau-pulau wisata seperti Koh Chang dan Koh Kood.

Baca Juga: Kamboja Minta PBB Kirim Misi Pencari Fakta, Tuduh Thailand Lakukan Agresi Bersenjata

Sebelumnya, militer Thailand juga telah memberlakukan jam malam di Provinsi Sakeo di bagian timur, dan kebijakan tersebut masih berlangsung.

Sejak Senin, Thailand dan Kamboja terlibat baku tembak senjata berat di sejumlah titik sepanjang perbatasan darat mereka yang membentang sekitar 817 kilometer. Bentrokan kali ini disebut sebagai salah satu yang paling sengit sejak konflik lima hari pada Juli lalu, yang kala itu berakhir setelah adanya mediasi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Malaysia.

Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri sementara Thailand Anutin Charnvirakul serta Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada Jumat. Ia menyebut kedua pemimpin tersebut telah sepakat untuk "menghentikan semua penembakan".

x|close