Menko AHY Tegaskan Pembangunan Pascabencana di Aceh Harus Lebih Kuat dan Berdaya Tahan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2025, 15:16
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa penanganan pascabencana di Aceh serta sejumlah wilayah Sumatera harus dilakukan secara bertahap namun kokoh, dengan fokus pada ketahanan infrastruktur. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Pers Diskusi Publik Hari Nusantara di Gedung KKP, Kamis, 11 Desember 2025.

Menekankan strategi pembangunan infrastruktur pascabencana di Aceh, AHY menjelaskan bahwa kondisi geografis Indonesia menuntut kewaspadaan ekstra.

"Memang benar tadi kita juga membahas bahwa ini adalah sebuah realitas bangsa kita. Sebetulnya kita harus terus memahami takdir kita berada di cincin pasifik ya, ring of fire yang artinya juga ada kerentanan terhadap bencana alam,” ujarnya.

AHY menyoroti intensitas bencana yang meningkat akibat fenomena cuaca ekstrem.

Baca Juga: Tinjau Aceh Tamiang, AHY Petakan Kerusakan Infrastruktur

"Tetapi yang terjadi di Sumatera beberapa minggu terakhir ini akibat tropical cyclone yang tidak lazim terjadi sebetulnya ini juga membutuhkan daya tahan kita termasuk daya tahan infrastruktur. Hari ini kita fokus pada tanggap darurat bencana, namun demikian secara bersamaan saya baru saja kembali dari daerah bencana kemarin Sumatera Utara dan Aceh termasuk Sumbar sebelumnya,” jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya percepatan evakuasi dan logistik.

"Kita ingin memastikan infrastruktur segera digelar dalam arti alat-alat berat yang memang memudahkan dan mempercepat proses evakuasi dan juga dorongan logistik ke masyarakat secara langsung ini bisa kita kerjakan dan secara bertahap tentu kita harus membangun kembali.” paparnya.

Namun, pembangunan ulang harus dilakukan dengan standar yang lebih kuat.

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono <b>(NTVnews)</b> Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (NTVnews)

"Tapi tidak hanya membangun kembali tetapi harus membangun lebih kuat, lebih memiliki daya tahan lagi karena kita tidak ingin kejadian serupa terulang kembali dan pada akhirnya relokasi warga di sektor perumahan dan pemukiman juga sama pentingnya dan kita harus kembalikan kepada tata ruang yang benar-benar berdaya tahan sekaligus juga infrastruktur dasar baik jalan, jembatan, dan sarana-sarana air bersih itu juga harus didahulukan dan medical supply yang harus terus mengalir agar menghindari jatuhnya warga yang sakit," kata Menko Infrastruktur.

Terkait pernyataan bahwa pemulihan ekosistem Aceh membutuhkan waktu hingga 30 tahun, AHY memberikan penjelasan.

Baca Juga: AHY ke Kualanamu, Bertemu Gubernur Aceh Kawal Penanganan Bencana Agar Cepat, Efektif, dan Terkoordinasi

"Kalau saya melihatnya tentu nanti harus dilakukan studi yang lebih lengkap ya tetapi memang butuh waktu, butuh waktu dan anggaran yang juga tidak sedikit. Kami sudah berkoordinasi dan bahkan siang hari ini saya akan mengundang Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman untuk kembali memetakan dan sekaligus menghitung dan merencanakan secara taktis mana dulu yang harus dikerjakan karena memang harus bertahap memperbaiki satu jembatan putus saja misalnya membutuhkan 6 bulan untuk benar-benar kembali permanen.” ungkapnya.

AHY menegaskan komitmen bahwa pemerintah tidak akan menunda pekerjaan pemulihan.

"Tapi tentu tidak ada semangat kita untuk menunda-nunda kita hanya ingin sumber daya yang ada kita kerahkan semaksimal mungkin agar pembangunan paralel dan perbaikan di tiga provinsi tadi bisa merata juga tidak ada yang ditinggalkan. Nantikan kita hitung lagi lebih lanjut.” pungkasnya.

x|close