Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan penyebab kebakaran Pondok Pesantren Al-Mawaddah Ciganjur di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan diduga berasal dari kompor.
"Dugaan penyebab kebakaran karena kompor," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025.
Isnawa menjelaskan, dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 14.29 WIB itu, sebanyak 23 santri mengalami sesak napas. Dari jumlah tersebut, 14 santri dirujuk ke Rumah Sakit Umum Andhika, sementara sembilan lainnya dibawa ke Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca Juga: Kebakaran Ponpes Al Mawaddah Jaksel, 9 Santri Alami Sesak Napas
Objek yang terbakar merupakan gudang yang berada di lantai dasar bangunan pesantren. Hingga kini, estimasi kerugian masih dalam proses pendataan.
"Estimasi kerugian masih dalam pendataan," ujarnya.
Kapolsek Jagakarsa, Kompol Nurma Dewi, menambahkan, para santri mengalami sesak napas karena ikut membantu memadamkan api.
“Soalnya mereka ikut ngebantuin (memadamkan api) di sana. Di bawah itu kan gudang, banyak kayu-kayunya,” kata Nurma Dewi.
Sebelumnya, sebanyak 66 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Pondok Pesantren Al-Mawaddah.
Hingga Rabu sore pukul 15.30 WIB, situasi kebakaran telah dapat dikendalikan dan tim masih melakukan proses pendinginan.
Baca Juga: Pesantren Al Mawaddah di Jagakarsa Kebakaran, 40 Personel Damkar Dikerahkan
(Sumber: Antara)
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan membantu mengevakuasi korban dari kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mawaddah Ciganjur di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Desember 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri. (Antara)