Mendagri: Presiden Tak Ingin Kebakaran Seperti di Jakpus Terulang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Des 2025, 14:46
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat konferensi pers usai meninjau lokasi pascakebakaran di ruko Terra Drone, Jakarta, Rabu 10 Desember 2025. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat konferensi pers usai meninjau lokasi pascakebakaran di ruko Terra Drone, Jakarta, Rabu 10 Desember 2025. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak menghendaki kejadian kebakaran yang menelan banyak korban jiwa kembali terjadi, seperti insiden di gedung ruko Terra Drone, Jakarta Pusat.

Tito menyampaikan hal tersebut usai menerima telepon dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang menyatakan perhatian serius terhadap peristiwa itu. Ia menilai tragedi tersebut menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar dan prosedur bangunan demi mencegah insiden serupa.

“Saya yakin Bapak Presiden tidak menginginkan ini terulang kembali. Oleh karena itu, Pak Mensesneg menelepon kami dan ya kita segera, saya selaku Mendagri tentu pembina wilayah, ini memiliki tanggung jawab untuk menangani, jangan sampai terulang kembali,” kata Tito setelah meninjau langsung lokasi bangunan yang terbakar pada Rabu, 10 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap musibah yang menyebabkan hilangnya nyawa 22 orang tersebut.

“Jangan kita beranggapan bahwa eh sudah selesai, nanti diam-diam setelah itu kejadian yang sama terulang,” ujarnya.

Baca Juga: Mendagri: Ada Pemda di Sumatera Terdampak Bencana Hanya Miliki Rp750 Juta

Tito juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menelusuri lebih jauh penerbitan izin gedung tersebut, termasuk kategori tingkat risiko, apakah rendah, sedang, atau tinggi.

Berdasarkan tinjauannya, Tito melihat bangunan itu seharusnya masuk kategori risiko tinggi karena menyimpan material yang mudah terbakar, yaitu baterai drone yang berada di lantai satu.

“Tapi karena dianggap risiko rendah, ya di-approve saja tanpa melihat lokasi mungkin, sehingga petugas Dinas Pemadam Kebakaran nggak dilibatkan mungkin saat itu,” katanya.

Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

“Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

Ia merinci bahwa tujuh korban berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 15 lainnya adalah perempuan.

(Sumber: Antara)

x|close