Ntvnews.id, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menegaskan bahwa dugaan awal penyebab kematian puluhan korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, berkaitan erat dengan paparan gas karbondioksida (CO₂). Temuan ini mengemuka setelah tim forensik memeriksa kondisi luar tubuh para korban yang tiba di rumah sakit.
"Kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida, CO₂. Pemeriksaan luar menunjukkan indikasi itu," ujar Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Selasa.
Hasil pemeriksaan luar memperlihatkan pola yang konsisten, banyak korban diduga meninggal saat terjebak di dalam bangunan yang dipenuhi gas karbondioksida (CO₂) akibat kebakaran hebat.
Meski api melalap bangunan, tim tidak menemukan luka bakar dominan yang mengarah sebagai penyebab utama kematian. Situasi ini menguatkan dugaan bahwa paparan CO₂ menjadi faktor kritis dalam tragedi tersebut.
Baca Juga: BGN: Jumlah SPPG untuk Layanan Pengungsi di Sumatera Meningkat Jadi 319 Titik
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih melanjutkan investigasi forensik secara mendetail. Pemeriksaan lanjutan ini diperlukan untuk memastikan penyebab kematian serta identitas setiap korban melalui prosedur ilmiah yang berlapis.
Menurut Brigjen Nyoman, struktur bangunan yang penuh sekat dengan akses keluar yang terbatas turut memperburuk kondisi. Ketika kebakaran terjadi, para korban kemungkinan besar terjebak dalam ruangan yang dengan cepat terisi kepulan asap dan gas, termasuk karbondioksida dalam konsentrasi tinggi.
Hingga Selasa, 9 Desember 2025, RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kejadian. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder sebagai langkah identifikasi awal. Pada hari yang sama, 11 kantong jenazah telah diperiksa dengan melibatkan pakar dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM, serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: Menkop: Kopdes Mampu Bersaing Sehat Dengan Warung dan Pelaku UMKM
RS Polri kini menunggu tambahan data antemortem dari keluarga untuk mengonfirmasi identitas korban lainnya. Jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi langsung diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.
Pada Selasa malam, tiga korban pertama berhasil diidentifikasi melalui sidang rekonsiliasi DVI. "Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah," ujar Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono. Brigjen Nyoman menambahkan bahwa identifikasi ini dilakukan setelah proses rekonsiliasi ilmiah bersama tim DVI.
Prima menekankan bahwa seluruh prosedur dijalankan secara berlapis untuk menjamin ketepatan identitas masing-masing korban.
Adapun tiga korban yang telah teridentifikasi adalah:
- Rufaidha Lathiifunnisa (22) — dikenali dari sidik jari, catatan medis, dan properti pribadi.
- Novia Nurwana (28) — teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis, dan properti.
- Yoga Valdier Yaseer (28) — dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis, dan properti.
Kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa 9 Desember 2025. ANTARA/Siti Nurhaliza (Antara)