Ntvnews.id, Jakarta - Salah satu korban tewas dalam kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, adalah Novia yang sedang mengandung anak pertamanya dan diperkirakan segera memasuki hari perkiraan lahir (HPL).
Prasetyo (33), sepupu dari suami korban, mengatakan keluarga sangat terpukul karena Novia sedang menanti kehadiran buah hati pertamanya.
“Sudah tua usia kandungannya. Kemungkinan Januari itu sudah HPL-nya. Ini anak pertama,” ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.
Ia menambahkan, meski kondisi kandungan sudah besar, Novia tetap menjalankan pekerjaannya seperti biasa di kantor tempatnya bekerja.
Prasetyo menjelaskan bahwa kabar musibah tersebut pertama kali diterimanya dari mertua. Saat itu ia sedang berada di jalan sekitar pukul 15.30 WIB.
“Kabarnya tadi dari telepon ke mertua saya bahwa ada kabar kebakaran di Kemayoran. Itu istri dari keponakan mertua,” katanya.
Baca Juga: Tim Labfor Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Ruko di Kemayoran yang Tewaskan 22 Orang
Ketika kejadian, Novia berada di lantai lima gedung.
“Mau turun ke lantai satu tapi tidak bisa karena api sudah menyebar,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa Novia berusaha menyelamatkan diri, namun asap pekat membuat tangga tidak dapat dilewati.
“Jadi balik lagi ke lantai lima. Mungkin dari asapnya ya, oksigennya habis. Itu yang bikin dia tidak tertolong,” ungkapnya.
Meski jenazah Novia ditemukan utuh, Prasetyo menduga kuat korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat kepungan asap. Ia tiba di RS Polri setelah mendapatkan kabar dari mertua, sementara suami korban sudah berada di lokasi sejak awal.
“Saya baru sampai tadi. Belum bisa masuk. Suaminya yang dari awal mendampingi,” katanya.
Sementara itu, keluarga besar dari Lampung—kampung halaman Novia—sedang menuju Jakarta. Rencananya, jenazah akan dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
“Rencananya dimakamkan di Lampung. Mungkin besok ya. Istrinya itu asli Lampung, merantau ikut suami ke sini,” ujarnya.
Saat ini, keluarga masih menunggu proses identifikasi dan pemeriksaan forensik sebelum jenazah dapat dipulangkan.
Baca Juga: Pramono Tinjau Kebakaran di Gedung Terra Drone Cempaka Baru
Pada Selasa sore, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone telah tiba di RS Polri Kramat Jati. Ambulans mulai datang sejak pukul 15.15 WIB, dan seluruh kantong jenazah langsung dibawa ke Instalasi Forensik untuk proses identifikasi.
Jumlah korban jiwa akibat kebakaran yang terjadi pada Selasa siang tersebut meningkat menjadi 22 orang.
“Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Ia menambahkan bahwa dari total korban tersebut, tujuh adalah laki-laki dan 15 lainnya perempuan. Seluruh jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi.
Sebelumnya, polisi menduga kebakaran dipicu oleh baterai drone mainan yang terbakar di lantai satu.
“Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” ujar Susatyo.
Upaya pemadaman sempat dilakukan oleh karyawan, namun api dengan cepat menjalar karena lantai tersebut merupakan area penyimpanan barang.
“Karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan,” katanya.
(Sumber : Antara)
Sepupu suami korban hamil yakni Prasetyo (33) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa 9 Desember 2025. (ANTARA/Siti Nurhaliza) (Antara)