Eks Menteri Olahraga China Divonis Hukuman Mati Gegara Terima Suap

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 07:28
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga China yang setara dengan jabatan menteri olahraga Gou Zhongwen di Pengadilan Menengah Rakyat Yancheng, provinsi Jiangsu, China bagian timur. (ANTARA/HO-CCTV) Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga China yang setara dengan jabatan menteri olahraga Gou Zhongwen di Pengadilan Menengah Rakyat Yancheng, provinsi Jiangsu, China bagian timur. (ANTARA/HO-CCTV) (Antara)

Ntvnews.id, Beijing - Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga China Gou Zhongwen, yang setara dengan menteri olahraga, dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan dua tahun karena terbukti menerima suap dan menyalahgunakan kekuasaannya.

Menurut informasi yang dihimpun ANTARA dari Beijing, Senin, 8 Desember 2025, pengadilan menilai tindak pidana yang dilakukan Gou sangat serius.

Suap yang diterimanya dinilai "sangat besar", dampak sosialnya "sangat parah", dan kerugian terhadap negara serta kepentingan publik "sangat signifikan".

Pengadilan Menengah Rakyat Yancheng di Provinsi Jiangsu menyatakan Gou terbukti menerima suap lebih dari 236 juta RMB (sekitar 33,38 juta dolar AS) antara 2009 hingga 2024, serta menggunakan jabatannya untuk keuntungan bisnis dan persetujuan proyek kelompok tertentu.

Gou (68), yang menjabat Kepala Administrasi Umum Olahraga China pada 2016-2022, juga dicabut hak politik seumur hidup dan seluruh aset pribadinya disita.

Baca Juga: Jepang Protes Keras ke China Usai Jet Tempur Beijing Kunci Radar ke Pesawat

Secara terpisah, pengadilan menjatuhkan hukuman lima tahun penjara atas penyalahgunaan kekuasaan pada 2012-2013 saat menjabat wakil wali kota Beijing karena merugikan aset publik dan kepentingan negara.

Kedua hukuman tersebut digabungkan menjadi hukuman mati yang ditangguhkan selama dua tahun, dengan perintah agar semua keuntungan serta bunganya dikembalikan ke kas negara.

Gou mendapatkan keringanan karena mengaku bersalah, menyesali perbuatannya, mengungkap suap yang sebelumnya belum diketahui, dan mengembalikan keuntungan haram.

Di China, hukuman mati yang ditangguhkan biasanya berubah menjadi penjara seumur hidup jika tidak ada pelanggaran baru selama dua tahun masa percobaan, dan bisa dikurangi jika berperilaku baik.

Meski begitu, pengadilan menyatakan Gou tidak berhak mendapat pengurangan hukuman lebih lanjut karena beratnya pelanggaran dan dampak sosial, sehingga ia akan menjalani sisa hidupnya di penjara jika hukuman seumur hidup dijalankan.

Baca Juga: Lebih dari 20 Jejak Kaki Dinosaurus Purba Ditemukan di China

Gou berasal dari Gansu dan bergabung dengan Partai Komunis China pada 1976. Ia menjadi wakil wali kota Beijing pada 2008 dan kepala Administrasi Umum Olahraga pada 2016-2022.

Ia juga menjabat ketua eksekutif Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022, ketua Komite Olimpiade China, serta wakil ketua Komite Urusan Etnis dan Agama CPPCC.

Gou diselidiki sejak Mei 2024 sebelum akhirnya dikeluarkan dari PKC dan dicopot dari jabatan publik. Sidang publik dimulai pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Pada 2017, saat menjabat kepala Administrasi Olahraga, Gou diketahui melakukan intervensi kebijakan terkait pemain U23 Liga Super China, serta memecat kepala pelatih tim tenis meja nasional Liu Guoliang, yang memicu pemogokan pemain.

(Sumber: Antara) 

x|close