Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Ancaman bom di bandara merupakan persoalan serius. Baik disengaja maupun sekadar bercanda, penumpang yang melontarkan ancaman semacam itu hampir pasti akan ditangkap.
Dilansir dari The Star, Minggu, 7 Desember 2025, seorang penumpang diamankan setelah mengaku membawa alat peledak di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 2 Desember 2025.
Insiden berlangsung sekitar pukul 17.32 waktu setempat, tepat sebelum penerbangan dijadwalkan berangkat kembali.
Menurut pihak bandara, tersangka menyampaikan klaim palsu mengenai adanya peledak di dalam pesawat. Aparat keamanan pun langsung mengaktifkan prosedur darurat, mengisolasi area yang terdampak dan bekerja sama dengan polisi serta unit penjinak bom untuk menilai potensi ancaman.
Baca Juga: Pesawat Batal Terbang Usai Ditabrak Truk Bahan Bakar di Bandara
"Semua penumpang dijaga keamanannya selama operasi berlangsung," kata Malaysian Airports Holdings Berhad (MAHB) dalam pernyataan tertanggal Rabu.
Setelah pemeriksaan dilakukan, penerbangan dilanjutkan kembali pada pukul 19.19 dengan penumpang yang tersisa.
Pihak berwenang kemudian melakukan penyisiran menyeluruh di lokasi kejadian dan menghentikan pencarian pada pukul 20.58. Tidak ditemukan adanya bahan peledak di pesawat.
Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) mengalami kebocoran saat hujan deras. (Instagram)
"Operasional bandara tetap berjalan seperti biasa, dan Bandara Malaysia mengingatkan para pelancong bahwa membuat ancaman palsu merupakan tindak pidana serius menurut hukum," lanjut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, sebuah pesawat United Airlines harus melakukan pendaratan darurat di St. Louis, setelah seorang pria mengklaim bahwa bagasi istrinya berisi bom. Awak kabin telah berupaya menenangkannya, namun gagal karena ia sulit dikendalikan.
"119 penumpang segera dievakuasi dan menunggu di ruang tunggu setelah mendarat," ujar Direktur Bandara, Rhonda Hamm-Niebruegge, kepada St. Louis Post-Dispatch.
Unit penjinak bom kemudian dikerahkan untuk memeriksa pesawat Boeing 737-700 tersebut dan terus melakukan pencarian lebih dari dua jam setelah pesawat mendarat, menurut laporan media setempat.
Bandara Internasional Dhoho di Kediri/ist