Ntvnews.id, Jakarta - Kasus hilangnya tumbler merek Tuku milik penumpang KRL ternyata tidak hanya berdampak pada satu orang. Selain Argi, petugas passenger service (PS) KRL yang bertugas saat insiden terjadi juga menerima surat peringatan (SP) 1 dari PT KAI.
Hal ini diungkap lewat unggahan akun X @namasayaaf, yang menyoroti bahwa tidak hanya Argi yang dipecat, beberapa petugas lain juga mendapat SP 1.
"Ternyata korban si tumbler 300 rb bukan cuma 1 org!!! Gila banget si Anita sama suaminya," tulis akun tersebut.
Selain itu, unggahan itu membagikan tangkapan layar komentar dari akun Instagram @finopino, yang diketahui merupakan salah satu petugas KRL lain yang terdampak kasus ini.
Baca Juga: Viral Siswa SD Berangkat Pagi Buta dari Tangerang ke Klender Naik KRL untuk Sekolah
"Gara-gara lu gua juga kena SP 1 dan temen gua di CUT. Sangat spesial sekali kah itu tumbler sampai-sampai gamau diganti yang baru bahkan lebih mahal?," tulis @finopino.
Ia juga menjelaskan bahwa hilangnya tumbler tersebut sampai memicu pertemuan virtual antara petugas PS PKD dan direksi KAI.
"Cuma gara-gara tumbler jadi ada zoom meeting antara PS PKD sama Direksi. Please lain kali kalo mau bertindak pikir 2 kali," tambahnya.
Menurut @finopino, dampak SP 1 yang diterima petugas lain muncul karena mereka sedang berdinas saat insiden terjadi.
"Kenapa gua di SP sedangkan Argi di CUT, ya karna gua bukan si penerima barang serah terima sedangkan si Argi yang menerima itu barang, jadi mungkin case ini lebih tertuju ke Argi dan kenapa gua dan teman-teman PS rangkas di SP karena kita kan sesama PS yang berdinas disana harus cari tuh tumbler dan hubungi si pelapor dan mikirin jalan keluarnya," paparnya.
Baca Juga: Viral Kisah Bocah SD di Tangerang Naik KRL Sendirian ke Jakarta Timur Setiap Pagi
Petugas bahkan sempat berinisiatif untuk mengganti tumbler yang hilang, namun niat baik itu tidak diterima oleh pemilik tumbler, Anita.
"Kita pun awalnya udah mau patungan buat ganti tumblernya, tapi si Argi lebih memilih untuk beli sendiri karna dia ngerasa memang tanggung jawab pribadi. Tapi si pelapor inginnya tumbler yang hilang gamau diganti yang baru atau lebih mahal," jelasnya.
Kronologi Hilangnya Tumbler
Insiden bermula saat penumpang KRL melaporkan tumbler Tuku yang tertinggal di bagasi KRL, tepatnya di dalam coolerbag. Petugas segera mengamankan coolerbag tersebut dan memotret isinya lengkap.
Argi, yang bertugas sebagai petugas passenger service, kemudian mengambil alih barang tersebut, tetapi tidak memeriksa kembali isi coolerbag karena situasi stasiun sedang ramai. Keesokan harinya, Anita baru mengambil coolerbag di Stasiun Rangkasbitung, namun tumbler yang hilang sudah tidak ada.
Baca Juga: Anita Dipecat dari Perusahaan Tempat Bekerja Imbas Kasus Tumbler Hilang di KRL
Tak terima dengan kondisi ini, Anita meminta lampiran rekaman CCTV untuk mengetahui di mana tumbler tersebut hilang. Argi menjelaskan bahwa pengecekan CCTV membutuhkan surat kehilangan dari kepolisian dan izin dari pusat pengelola CCTV stasiun.
Meskipun sudah dicari, tumbler tetap tidak ditemukan. Akhirnya, pemilik menuntut agar proses kehilangan barang dijalankan sesuai SOP PT KAI.
Argi pun merasa pekerjaannya berada di ujung tanduk setelah insiden ini menjadi viral di media sosial. Banyak netizen bersimpati kepadanya, menilai bahwa Anita dan suaminya telah menyebabkan petugas kehilangan mata pencaharian hanya karena tumbler senilai Rp300 ribu.
Anita Dewi Penumpang KRL yang Hilang Tumblr (Instagram)