Ntvnews.id, Amsterdam - Pemerintah Belanda pada Senin, 1 Desember 2025, mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai USD 290 juta atau sekitar Rp4,8 triliun untuk Ukraina.
Dilansri dari Anadolu, Rabu, 3 Desember 2025, dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme Prioritized Ukraine Requirements List (PURL), yang berfungsi menyediakan berbagai senjata dan perlengkapan pertahanan yang sangat dibutuhkan Kyiv.
Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans dalam sebuah pertemuan di Brussel. Melalui skema PURL, NATO mengoordinasikan pembelian peralatan pertahanan kritis dari Amerika Serikat oleh negara-negara anggotanya.
Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, mekanisme tersebut memungkinkan pengadaan kemampuan militer yang “sangat dibutuhkan Ukraina dan tidak dapat diberikan dengan cara lain,” seperti sistem pertahanan udara, rudal, amunisi F-16, serta berbagai perlengkapan lain yang berasal dari gudang persenjataan Amerika Serikat.
Baca Juga: Putin: Pemilu dan Referendum di Ukraina Harus Segera Digelar Usai Darurat Militer Dicabut
Brekelmans menghubungkan paket bantuan terbaru ini dengan meningkatnya intensitas serangan Rusia.
“Akhir pekan ini menjadi titik terendah yang menyedihkan dalam kampanye teror Rusia melalui udara. Ukraina sangat membutuhkan dukungan militer tambahan untuk mempertahankan diri dari serangan udara tersebut dan melewati musim dingin yang berat,” ujarnya, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 3 Desember 2025.
“Dengan dukungan €250 juta melalui PURL, Belanda memberikan kontribusi yang signifikan.” tambahnya.
Arsip - Departemen Luar Negeri AS pada Juli 2025 menyetujui kemungkinan penjualan Sistem Rudal HAWK Fase III ke Ukraina. (Anadolu/as) (Antara)
Brekelmans juga menegaskan bahwa upaya diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang tidak boleh mengurangi fokus pada pemberian bantuan militer.
“Negosiasi perdamaian tidak boleh mengganggu dukungan penuh dan masif untuk Ukraina. Sangat penting terus menekan Rusia,” ujarnya.
Baca Juga: AS Gelar Pembicaraan Rahasia di Abu Dhabi untuk Dorong Akhiri Perang Rusia–Ukraina
Ia menambahkan bahwa tekanan harus dilakukan melalui berbagai jalur, “Baik melalui jalur diplomatik, ekonomi, maupun pasokan militer ke Ukraina. Ini memperkuat posisi Ukraina di meja perundingan.”
Brekelmans menegaskan kembali komitmen jangka panjang Den Haag kepada Kyiv, serta menyatakan bahwa dukungan serupa dari negara-negara Eropa lainnya juga sangat penting.
“Ini tentang keselamatan kita semua,” tegasnya.
Ilustrasi Ukraina. (Antara)