Ntvnews.id, Agam - Jumlah korban jiwa akibat bencana alam yang melanda Kabupaten Agam kembali meningkat secara signifikan hingga Senin, 1 Desember 2025 malam. Pemerintah daerah melaporkan data terbaru pada pukul 20.00 WIB, menunjukkan angka kematian terus bertambah dari waktu ke waktu.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, menegaskan bahwa perkembangan jumlah korban masih bergerak dan belum menunjukkan tanda-tanda berhenti.
"Kini sudah mencapai 130 orang meninggal dunia, terdata pada Senin, 1 Desember 2025 hingga pukul 20.00 WIB," ungkapnya, Selasa, 2 Desember 2025
Sebelumnya, petugas gabungan dibantu masyarakat sekitar terus melakukan proses pencarian dan evakuasi korban banjir bandang yang terjadi di Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, pada Jumat, 28 November 2025.
Kepala Bidang KL BPBD Agam, Abdul Ghafur, merinci hasil pencarian terbaru di lokasi tersebut. Update korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang telah ditemukan berjumlah 34 orang.
Baca Juga: Bantu Pemulihan Korban Bencana Sumatra, Unhan Kirim Kadet Koas
Di sisi lain, jumlah warga yang masih belum ditemukan tercatat masih tinggi. Roza menyampaikan bahwa angka orang hilang masih berada di atas 70 jiwa.
"Data terakhir menunjukan, terdapat 71 orang lagi yang masih hilang," jelasnya.
Sementara itu, penanganan terhadap korban luka juga terus dilakukan. Sejumlah puluhan warga terdampak masih menjalani perawatan medis.
"Sebanyak 44 dirawat di RSUD Lubuk Basung dan satu orang dirujuk ke M Djamil Padang," pungkasnya.
Selain upaya pencarian dan penanganan medis, Pemerintah Kabupaten Agam juga fokus pada pemenuhan kebutuhan para penyintas. Jumlah warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut telah mencapai ribuan.
Baca Juga: Nusron Wahid Bakal Evaluasi Tata Ruang di Sumatera Pascabencana Banjir
"Korban mengungsi, kurang lebih berjumlah 6.300 jiwa," ujarnya.
Dalam menghadapi kondisi psikologis para pengungsi, terutama anak-anak, pemerintah daerah telah menggerakkan dukungan layanan pemulihan mental dan sosial.
"Kami sudah menyediakan tenaga pendamping psikososial, melakukan kegiatan trauma healing untuk anak dan menyediakan ruang ramah anak," katanya.
Roza juga menambahkan langkah pemerintah dalam memberikan dukungan lebih lanjut bagi keluarga penyintas.
"Selain itu, Pemkab Agam juga menyajikan alat permainan edukatif dan konseling untuk keluarga terdampak," tambahnya.
Prajurit Batalyon TP 897/Singalang menggotong jenazah korban meninggal akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Senin 1 Desember 2025. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU (Antara)