Tinjau Dampak Bencana di Bener Meriah, Menko AHY Salurkan Bantuan dan Pantau Pemulihan Infrastruktur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 19:57
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Ntvnews.id, Bener Meriah - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan langsung ke wilayah terdampak bencana di Kabupaten Bener Meriah pada Senin, 1 Desember 2025. Dalam agenda tersebut, Menko AHY menyerahkan bantuan beras dari Presiden Prabowo Subianto serta memastikan percepatan penanganan infrastruktur yang terputus akibat longsor.

Kehadiran Menko AHY disambut hangat oleh warga yang telah beberapa hari bertahan di lokasi pengungsian. Ia berdialog dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka secara langsung sebelum kemudian mengadakan pertemuan dengan Bupati dan unsur Forkopimda guna mengetahui kondisi terbaru di lapangan. Pada momen itu, AHY menyerahkan bantuan beras dari Presiden Prabowo untuk para pengungsi yang telah lima hari membutuhkan pasokan logistik dan obat-obatan.

“Kami ingin memastikan bantuan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto segera diterima masyarakat yang terdampak. Banyak warga yang sudah lima hari di pengungsian dan benar-benar membutuhkan bantuan logistik,” ujar Menko AHY dikutip dari keterangan resminya.

Selama peninjauan, Menko AHY mendapati adanya kerusakan berat pada salah satu akses utama, yakni jalur penghubung Bener Meriah–Bireuen, yang ambles dan putus total. Jalur ini merupakan rute vital bagi mobilitas warga serta pengiriman kebutuhan pokok. Kerusakan serupa juga ditemukan di beberapa titik lain yang membuat distribusi bantuan darat menjadi tersendat.

Baca Juga: 83 Rumah di Aceh Timur Hilang Disapu Banjir, Warga Bertahan Tanpa Tempat Tinggal

“Ini adalah jalur vital, bukan hanya bagi aktivitas harian warga, melainkan juga distribusi barang. Karena itu, salah satu prioritas kami adalah memastikan akses ini segera dipulihkan—setidaknya secara darurat agar kembali dapat digunakan,” tegasnya.

Menko AHY menekankan bahwa pemulihan infrastruktur dasar menjadi langkah paling mendesak. Ia meminta percepatan pengerahan alat berat melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten, termasuk koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan instansi terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti pentingnya suplai logistik yang berkelanjutan. Menurutnya, bantuan tidak boleh berhenti pada gelombang pertama agar masyarakat tetap merasa aman menghadapi situasi darurat.

“Berdasarkan penjelasan Bupati, beras 6,5 ton ini Insya Allah mencukupi untuk sementara, tetapi bantuan logistik harus terus didorong secara berkala agar masyarakat tenang. Dalam kondisi darurat seperti ini, mencari beras atau sembako tidak mudah. Pemerintah harus hadir setiap saat,” jelasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Nagan Raya Aceh Berdampak pada 25.608 Jiwa, BPBD: Sangat Parah

AHY menambahkan bahwa distribusi bantuan melalui jalur udara perlu terus berjalan lancar. Dengan cuaca yang mendukung pada hari itu, pengiriman dapat dilakukan, namun ia tetap meminta dukungan lintas sektor untuk menjaga stabilitas distribusi.

“Kami akan terus bekerja agar akses kembali terhubung dan kehidupan warga bisa segera pulih,” tutup Menko AHY.

Dalam rangkaian kunjungan, ia juga memimpin doa bersama masyarakat untuk para korban meninggal dunia. Menko AHY berharap para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan selama berada di pengungsian.

“Doa yang tulus kita panjatkan kepada Allah SWT untuk para korban, dan semoga kita semua diberikan kekuatan, kesabaran, serta jalan terbaik agar dapat segera keluar dari situasi yang berat ini,” ucapnya.

Menko AHY hadir bersama Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara; Deputi Nazib Faizal; serta Staf Khusus Menko Agust Jovan Latuconsina dan Sigit Raditya.

x|close