Mendagri Akan Selidiki Kayu Gelondongan yang Hanyut saat Banjir di Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 15:27
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Mendagri Tito Karnavian (empat dari kiri) memimpin konferensi pers tentang mitigasi bencana menuju Natal dan Tahun Baru di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin 1 Desember 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari. Mendagri Tito Karnavian (empat dari kiri) memimpin konferensi pers tentang mitigasi bencana menuju Natal dan Tahun Baru di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin 1 Desember 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa pemerintah akan mengumpulkan data resmi dan melakukan penyelidikan terkait temuan kayu-kayu gelondongan yang ikut terseret banjir di sejumlah daerah di Sumatera. Ia menegaskan bahwa berbagai dugaan yang berkembang masih memerlukan verifikasi lebih lanjut.

“Ada (informasi) yang berkembang bahwa itu katanya illegal logging (pembalakan liar), ada juga yang katanya kayu sudah lapuk, itu belum tahu, saya enggak bisa menjawab sesuatu yang saya sendiri belum melihat, mendapatkan data resmi, dan itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum yang ada di sana,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin, 1 Desember 2025.

Tito menambahkan bahwa pemerintah saat ini memberi prioritas pada penyaluran bantuan melalui jalur udara serta pembukaan akses menuju wilayah yang terisolasi akibat bencana. Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meninjau langsung lokasi terdampak. “Hari ini Presiden turun langsung ke Sumatera Barat dan ke Aceh,” katanya.

Baca Juga: Viral Kayu Gelondongan saat Banjir Sumatra, DPR Minta Investigasi

Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendesak pemerintah untuk mengusut asal-usul kayu gelondongan yang hanyut saat banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Kami mendorong agar pemerintah segera membentuk tim investigasi untuk menelusuri dari mana kayu itu, kenapa bisa hanyut di dalam bencana? Apakah ada pelanggaran? Apakah ada illegal logging (penebangan liar)? Siapa pelakunya?” ujar Daniel.

Ia menilai bahwa langkah tersebut dapat memberi dampak positif bagi publik dan pemerintah.

“Tentu ini akan melegakan hati masyarakat, dan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” lanjutnya.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai rentetan bencana di Aceh serta berbagai wilayah lain di Sumatera (Sumut dan Sumbar) menunjukkan bahwa Indonesia tengah berada dalam situasi krisis iklim dan lingkungan. Menurutnya, perubahan pola cuaca dan kenaikan suhu di banyak kota besar telah menjadi indikator kuat terjadinya perubahan iklim.

“Sudah ada peningkatan suhu di mana-mana. Kita juga tidak lagi tahu kapan harus mengekspektasi hujan atau musim kering,” ujar Eddy. 

(Sumber: Antara)

x|close