Tim SAR Lanjutkan Pencarian 7 Korban Hilang Banjir Bandang di Agam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 21:32
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Permukiman masyarakat Jorong (dusun) Toboh, Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat usai terdampak banjir bandang, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Muhammad Zulfikar Permukiman masyarakat Jorong (dusun) Toboh, Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat usai terdampak banjir bandang, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Muhammad Zulfikar (Antara)

Ntvnews.id, Kabupaten Agam - Tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap tujuh warga yang masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang di Jorong (Dusun) Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat, 28 November 2025.

Personel Basarnas Padang, Rian Agus Putra, menyampaikan bahwa berdasarkan pembaruan data terbaru, terdapat tujuh korban yang belum ditemukan.

"Data pembaharuan ada tujuh korban hilang yang masih kami cari," katanya di Kabupaten Agam, Kamis, 27 November 2025.

Rian menjelaskan bahwa pada awalnya tim SAR menerima laporan mengenai 10 korban meninggal dunia, namun pendataan ulang pada Kamis, 27 November 2025 sore sekitar pukul 17.46 WIB menunjukkan adanya data ganda sehingga jumlah korban meninggal berkurang menjadi delapan.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Segera Bantu Warga Korban Banjir Bandang Sumut

Baca Juga: BPBD Agam: 2 Warga Dilaporkan Hilang Saat Banjir Bandang Terjang Malalak

"Awalnya kami laporkan 10 korban meninggal dunia, tetapi beberapa saat kemudian ada pembaharuan data karena ada data ganda sehingga jumlah yang meninggal dunia delapan orang," ujarnya.

Dengan demikian, pencarian terhadap tujuh korban hilang akan kembali dilanjutkan pada Jumat, 28 November 2025 pagi. Operasi pencarian pada Kamis sore harus dihentikan karena kondisi cuaca tidak mendukung, akibat hujan lebat dan angin kencang.

"Untuk sementara pencarian kami hentikan karena intensitas hujan yang cukup tinggi di lokasi kejadian," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa melanjutkan pencarian pada kondisi tersebut berpotensi membahayakan keselamatan petugas, mengingat medan di sekitar lokasi berupa perbukitan dengan kontur terjal.

"Jadi, operasi kami hentikan sementara karena kita takut adanya longsor susulan dan membahayakan bagi tim yang berhubungan," jelas Rian.

(Sumber: Antara) 

x|close