Aceh Resmi Berstatus Tanggap Darurat, Banjir Rendam 20 Kabupaten/Kota

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 17:09
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama pimpinan DPRA, Sekda Aceh, dan Kapolda Aceh saat mengumumkan penetapan status tanggap darurat bencana Aceh, di Banda Aceh, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Rahmat Fajri Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama pimpinan DPRA, Sekda Aceh, dan Kapolda Aceh saat mengumumkan penetapan status tanggap darurat bencana Aceh, di Banda Aceh, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Rahmat Fajri (Antara)

Ntvnews.id, Banda Aceh - Pemerintah Aceh secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir dan longsor melanda hampir seluruh wilayah provinsi dalam beberapa hari terakhir. Keputusan ini ditetapkan langsung oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.

"Hari ini saya Gubernur Aceh menetapkan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh," ujar Mualem di Banda Aceh, Kamis, 27 November 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan usai dirinya menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terkait penetapan Rancangan Qanun Aceh tentang APBA 2025 di ruang serbaguna DPR Aceh.

Mualem menjelaskan bahwa status tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung mulai 28 November hingga 11 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi sebelumnya telah menyalurkan bantuan emergensi ke sejumlah kabupaten/kota, namun kondisi di lapangan semakin menantang akibat perluasan dampak bencana.

Baca Juga: BMKG Pastikan Gempa di Simeulue Aceh Tidak Berpotensi Tsunami

"Kami sampaikan bahwa pemerintah Aceh melalui SKPA terkait telah memberikan bantuan dalam penanganan bencana tersebut," katanya.

Dengan ditetapkannya status darurat, pemerintah berharap mobilisasi logistik dan operasi evakuasi dapat dilakukan secara lebih cepat dan terkoordinasi, termasuk dukungan lintas lembaga untuk menangani bencana yang kini semakin meluas.

Di tengah upaya penanganan, Mualem mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah mengalami kerusakan dan akses transportasi mulai terputus, termasuk runtuhnya jembatan di jalur nasional Banda Aceh–Medan yang menyebabkan pergerakan bantuan dan petugas lapangan terkendala.

Baca Juga: Kemendagri Kirim Tim ke Sibolga dan Aceh, Cek Dampak Banjir–Longsor

"Kita minta kepada Kapolda Aceh agar menyediakan helikopter untuk keperluan peninjauan ke wilayah-wilayah terisolasi banjir," tutur Mualem.

Hujan berintensitas tinggi dalam durasi panjang telah mengguyur Aceh selama sepekan terakhir. Berdasarkan laporan terkini Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir merendam 20 dari 23 kabupaten/kota.

Selain merendam permukiman, akses jalan, dan memutus jembatan, banjir juga menenggelamkan lahan pertanian serta menyebabkan padamnya listrik akibat robohnya tiang transmisi. Bencana hidrometeorologi ini juga menimbulkan korban jiwa hingga 13 orang.

(Sumber: Antara) 

x|close