Ntvnews.id, Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur melaporkan bahwa sebanyak 29.706 warga terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan pesisir timur Aceh.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi, mengatakan bahwa selain warga, sebanyak 7.972 rumah di 18 kecamatan dan 124 gampong ikut terendam. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 warga terpaksa mengungsi, sementara lebih dari 27 ribu lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing. BPBD bersama instansi terkait terus memantau kondisi warga yang belum mengungsi.
Baca Juga: BPBD: Banjir dan Longsor Pasaman Barat Meluas, 10 Kecamatan Terdampak
Sejumlah kecamatan mengalami genangan terparah, termasuk Simpang, Nurussalam, Pante Bidari, Madat, Julok, Darul Ihsan, Ranto Pereulak, Idi Timur, Banda Alam, Pereulak Barat, Bireum Bayeun, Pereulak Lhok Dalam, Sungai Raya, dan Ranto Seulamat. Ashadi menyebutkan beberapa desa kini terisolasi dengan ketinggian air bervariasi antara satu hingga dua meter. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak.
Banjir juga memukul aktivitas ekonomi masyarakat. Sejumlah toko tutup, pasar terganggu, dan lahan pertanian terancam gagal panen. Ashadi mengimbau warga tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Proses pendataan dan evakuasi terus dilakukan, sementara penanganan darurat serta rencana jangka panjang disiapkan untuk mengurangi dampak banjir yang hampir setiap tahun melanda Aceh Timur.
(Sumber: Antara)
Warga memantau kondisi sungai dari jembatan Idi Cut, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Rabu 26 November 2025. ANTARA/Hayaturrahmah (Antara)