Hujan Ekstrem ‘Sekali Dalam 300 Tahun’ Guyur Thailand, Banjir Parah Kepung Asia Tenggara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2025, 19:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Orang-orang berpegangan pada puing-puing yang mengapung selama banjir dahsyat di Thailand. Orang-orang berpegangan pada puing-puing yang mengapung selama banjir dahsyat di Thailand. (BBC)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah wilayah di Thailand tengah menghadapi banjir terburuk dalam sejarah, menewaskan sedikitnya 33 orang dan memaksa pemerintah mengerahkan kapal perang serta helikopter untuk mendukung operasi penyelamatan. Selama sepekan terakhir, hujan ekstrem melanda 10 provinsi di selatan Thailand.

Kota Hat Yai, yang berada dekat perbatasan Malaysia dan dikenal sebagai pusat bisnis kawasan, mencatat curah hujan harian tertinggi dalam 300 tahun, mencapai 335 mm hanya dalam satu hari.

Foto-foto dari lokasi memperlihatkan kendaraan dan rumah tenggelam, sementara warga menunggu pertolongan dari atap bangunan. Hujan tiada henti juga melanda negara-negara tetangga.

Di Vietnam, korban tewas meningkat menjadi 98 orang dalam sepekan, sedangkan di Malaysia lebih dari 19.000 warga terpaksa mengungsi. Sementara itu, Indonesia melaporkan sedikitnya 19 korban jiwa akibat longsor di Sumatera Utara, dengan tujuh orang lainnya masih tertimbun, menurut Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Otoritas Thailand menyebut lebih dari dua juta warga terdampak banjir, namun hanya sekitar 13.000 orang yang berhasil dievakuasi ke tempat penampungan. Menurut laporan Reuters, sebagian besar warga masih terisolasi tanpa akses bantuan.

Militer Thailand yang ditunjuk memimpin penanganan darurat menyatakan telah menyiapkan kapal induk serta 14 kapal tambahan yang membawa logistik bantuan, termasuk dapur lapangan yang mampu menyiapkan hingga 3.000 porsi makanan per hari. Tim medis di kapal induk juga bersiap mengubahnya menjadi “rumah sakit terapung” apabila diperlukan.

Baca Juga: BPBD: Banjir dan Longsor Pasaman Barat Meluas, 10 Kecamatan Terdampak

Selain itu, perahu, truk berlantai tinggi, dan jet ski dikerahkan untuk mengevakuasi warga, menurut Gubernur Provinsi Songkhla, tempat Hat Yai berada. Kabinet Thailand pada Selasa menetapkan Songkhla sebagai zona bencana sehingga dana penanggulangan dapat segera digulirkan. Namun, ribuan warga masih terjebak di rumah mereka karena air kian naik.

Kelompok relawan Matchima Rescue Center mengungkapkan bahwa mereka menerima ribuan permintaan evakuasi dalam tiga hari terakhir. Warga juga membanjiri halaman Facebook mereka dengan pesan darurat.

Salah satu unggahan berbunyi: “Banyak orang terjebak… Tolong bantu. Keadaannya sangat sulit sekarang. Air sudah naik ke lantai dua, di sana ada anak-anak, lansia, orang sakit, dan penyandang disabilitas!!!

Pesan lainnya menulis bahwa keluarganya telah menunggu bantuan selama tiga hari: “Setiap detik sangat berarti… Tolong bantu sebarkan. Baterai ponsel saya tinggal 40%. Terima kasih semuanya.

Ada pula warga yang mengeluhkan kehabisan makanan dan air selama berhari-hari.

Sebuah tampilan drone menunjukkan puluhan kendaraan setidaknya sebagian terendam di tempat&nbsp;parkir&nbsp;Hat&nbsp;Yai <b>(BBC)</b> Sebuah tampilan drone menunjukkan puluhan kendaraan setidaknya sebagian terendam di tempat parkir Hat Yai (BBC)

Sebuah video yang viral menunjukkan tiga anak laki-laki bergelantungan di kabel listrik, berusaha bergerak menuju tempat aman sementara arus air cokelat keruh terus meninggi di bawah mereka.

Di Malaysia, lebih dari 19.000 warga telah dievakuasi ke tempat aman, dengan 126 pusat penampungan telah dibuka di wilayah utara. Di negara bagian Kelantan dan Perlis, tim penyelamat berjalan menembus banjir setinggi lutut untuk mengevakuasi warga dari daerah yang akses jalannya telah terputus.

Meski hujan musiman adalah fenomena tahunan di Asia Tenggara, tahun ini tingkat curah hujan dan banjir yang terjadi jauh lebih ekstrem dibanding biasanya.

 

x|close