Ntvnews.id, Bangkok - Banjir besar akibat hujan deras yang turun selama beberapa hari melanda wilayah selatan Thailand dan Malaysia, menewaskan sedikitnya delapan orang di Thailand serta memaksa ribuan warga Malaysia mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.
Dilansir dari CNA, Rabu, 26 November 2025, otoritas dari kedua negara meningkatkan respons darurat dengan menyalurkan bantuan logistik dan menyediakan lokasi penampungan bagi warga terdampak.
Di Thailand, banjir setinggi pinggang merendam sepuluh provinsi. Kota Hat Yai bahkan mencatat curah hujan harian terberat dalam lebih dari tiga abad. Tayangan televisi memperlihatkan warga berjalan menembus air berwarna keruh, sementara toko dan sepeda motor berada dalam kondisi terendam.
Baca Juga: Turis Asing Terjebak 72 Jam di Kereta Saat Banjir Besar Lumpuhkan Vietnam
Beberapa warga tampak menarik anak-anak menggunakan kotak plastik sebagai perahu darurat. Pemerintah melaporkan delapan korban meninggal akibat sengatan listrik serta kecelakaan terkait banjir. Setidaknya 700 ribu rumah tangga telah terdampak sejak pekan lalu.
Pemerintah Thailand mengerahkan ratusan perahu serta kendaraan berketinggian tinggi untuk menyalurkan bantuan. Perdana Menteri Anutin Charnvirakul juga memerintahkan penambahan mesin pompa air.
“Bantuan harus memadai, menyeluruh, dan tepat waktu,” ujarnya, dikutip AsiaOne, Selasa, 25 November 2025.
Ilustrasi banjir/ist
Sementara itu di Malaysia, lebih dari 15.000 warga terpaksa mengungsi ke 90 pusat evakuasi, meskipun belum ada laporan korban jiwa. Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi menyebut tim pertahanan sipil telah disiagakan dengan lebih dari 90 unit armada darat dan air, termasuk perahu serta truk penyelamat.
“Saya berharap kejadian ini tidak menyebabkan kerusakan luas dan para korban tetap kuat,” tulisnya di platform X.
Baca Juga: Pengungsi Banjir di Malaysia Tembus 18.000 Orang, 10 Daerah Terdampak
Di sisi lain, Vietnam melaporkan bahwa banjir mulai surut setelah hujan dan tanah longsor yang berlangsung selama sepekan dan menewaskan 91 orang. Pemerintah mencatat sekitar 1,1 juta rumah serta unit usaha mengalami pemadaman listrik, sementara kerusakan infrastruktur diperkirakan mencapai 13 triliun dong.
Lebih dari 200 ribu rumah, ratusan ribu hektare lahan pertanian, dan lebih dari seribu hektare tambak ikut terendam. Sejumlah kebun kopi di kawasan Dataran Tinggi Tengah juga mengalami kerusakan, sehingga mengganggu proses panen.
Seorang pria mengarungi air di negara bagian Terengganu, Malaysia, 21 November 2023. Banjir telah menyebabkan 2.294 orang mengungsi di negara bagian pesisir timur Malaysia, Terengganu, hingga pukul 15.00 waktu setempat pada hari Selasa, 25 November 2 (Antara)