Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Steering Committee (SC) Kemah Lintas Iman, Carolus L. Tindra Nino, menegaskan bahwa akan melaksanakan Perkemahan Lintas Iman tahun 2025 digelar sebagai upaya membuka ruang dialog bagi generasi muda Indonesia untuk memperkuat nilai-nilai kebinekaan di tengah masih munculnya perspektif negatif terhadap keberagaman. Hal itu disampaikan Nino dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa, 25 Novembed 2025.
Carolus menjelaskan bahwa gagasan penyelenggaraan Kemah Lintas Iman berangkat dari refleksi badan persaudaraan Antariman (BERANI) terkait tantangan menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
"Alasan mendasar yang melatar belakangi kenapa badan persaudaraan antar-iman itu secara khusus punya keinginan untuk mengadakan kemah lintas iman, salah satunya adalah merujuk pada cita-cita Indonesia di tahun 2045 adalah untuk mencapai Indonesia emas.” ujarnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Copot Mahfud Md dari Tim Reformasi Polri
Ia mengungkapkan bahwa temuan studi yang dilakukan pihaknya menunjukkan masih kuatnya pandangan negatif terkait keberagaman, yang justru dapat menghambat kemajuan bangsa apabila tidak direspons dengan baik.
"Salah satu dari studi kita yang cukup menarik ketika kita melakukan studi di lapangan, satu hal yang ternyata bisa menjadi penghambat adalah banyaknya perspektif negatif tentang keberagaman. Padahal sebetulnya keberagaman ini harusnya menjadi kekuatan, tetapi seringkali ini menjadi sebuah ancaman.” imbuhnya.
Ketua Steering Committee (SC) Kemah Lintas Iman, Carolus L. (Istimewa)
Nino menegaskan bahwa badan persaudaraan antar-iman memandang penting penciptaan ruang pertemuan lintas kelompok. Kemah Lintas Iman kemudian dipilih sebagai sarana yang mampu mempertemukan anak-anak muda dari latar belakang berbeda.
"Untuk itu salah satu cara untuk kita membuka ruang dialog, untuk kita bisa membuka ruang pertemuan adalah kita membuat sebuah acara bersama. Makanya kita buat acara yang namanya kemah lintas iman.” katanya.
Ia menerangkan bahwa kegiatan tersebut dirancang secara khusus dengan konsep perjumpaan antargenerasi muda dari latar belakang keagamaan, budaya, keluarga, hingga pendidikan yang beragam.
"Sebuah acara yang memang kita coba buat, kita desain untuk kita bisa mempertemukan banyak sekali anak-anak muda dari latar belakang yang berbeda. Baik dari agama, budaya, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.” jelasnya
Lebih jauh, Nino menekankan visi besar acara ini, yaitu mengubah cara pandang bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan yang harus dirawat demi masa depan bangsa.
Baca Juga: TNI AL Siapkan 5.000 Personel untuk Bergabung dengan Pasukan Perdamaian di Gaza
"Kita ingin mengupayakan bahwa perbedaan itu bukan sebuah ancaman tetapi perbedaan itu adalah sebuah kekuatan. Nah, bersamaan dengan itu kita percaya bahwa pertemuan lintas iman dalam kemah nasional ini akan memperkuat nilai-nilai itu. Banyak prasangka prasangka bisa kita tepis lewat perjumpaan.” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan banyak pihak, termasuk Kwartir Nasional (Kwarnas), mempertegas bahwa kegiatan ini menjadi momentum baru dalam meneguhkan kembali kekuatan Indonesia melalui keragaman.
"Salah satunya lewat kemah ini, semoga perjumpaan lewat kemah nasional badan persaudaraan antar-iman yang didukung juga oleh kakak-kakak Kwarnas, Ini bisa menjadi momentum awal, momentum baru menunjukkan bahwa kekuatan Indonesia di tengah perbedaan adalah satu hal yang pasti.” katanya.
Lebih lanjut, Ia dengan optimisme bahwa upaya penguatan toleransi antar-iman yang dilakukan melalui kegiatan ini akan menjadi kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.
"Dan Indonesia akan benar-benar menjadi negara yang kuat, Indonesia emas di tahun 2045. Mungkin itu dari saya semoga acara ini bisa berjalan lancar.” pungkasnya.
Ketua Steering Committee (SC) Kemah Lintas Iman, Carolus L. (ntv)