Pemkab Padang Pariaman Tetapkan Tanggap Darurat Akibat Banjir dan Longsor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Nov 2025, 17:07
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. ANTARA/HO-BPBD Padang Pariaman Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. ANTARA/HO-BPBD Padang Pariaman (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, resmi menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir, longsor, dan pohon tumbang di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrem sejak Jumat, 21 November 2025.

"Semua personel terkait harus bergerak cepat, fokus pada keselamatan warga dan penanganan darurat,” kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Senin, 24 November 2025.

John menyampaikan keputusan tersebut lahir berdasarkan kajian pemerintah daerah terkait dampak bencana, keterbatasan sumber daya lokal, serta rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman. Ia juga menegaskan perlunya seluruh aparatur turun langsung membantu masyarakat terdampak.

"Seluruh personel BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, serta aparatur sipil negara di Padang Pariaman agar turun langsung membantu masyarakat di lokasi terdampak," ujarnya.

Cuaca buruk yang sudah berlangsung sejak 21 November masih terus terjadi hingga hari ini, bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan cuaca ekstrem di wilayah tersebut berlangsung hingga 27 November. Ratusan warga sudah dievakuasi dan delapan dapur umum dibuka untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Hari ini pemerintah daerah telah menyiapkan 2.000 paket makanan siap saji yang akan didistribusikan ke seluruh titik lokasi bencana," kata John.

Baca Juga: Banjir Rob Rendam 5 RT di Kepulauan Seribu

Pemkab Padang Pariaman turut meminta bantuan pemerintah pusat untuk menangani banjir, apalagi luapan air sungai, terutama yang berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatra V, menjadi penyebab utama bencana. Upaya pembersihan sungai, termasuk Sungai Batang Ulakan, sudah dilakukan melalui gotong royong beberapa bulan lalu, namun belum memberikan hasil optimal karena banjir kembali terjadi.

"Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut," kata Sekda Padang Pariaman Rudy Repenal saat dikonfirmasi.

"Meskipun pemerintah setempat telah mengevakuasi korban yang terisolasi tersebut namun kami sedang mengupayakan agar penyebab bencana menahun di daerah itu tidak terulang kembali dengan meminta bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close