Ntvnews.id, Jakarta - Tim gabungan Search and Rescue (SAR) dari berbagai instansi berhasil menemukan seluruh delapan korban meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya kapal feri di Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur.
Kapal penyeberangan tersebut diketahui membawa 28 penumpang. Dari jumlah itu, 20 orang berhasil diselamatkan, sementara delapan lainnya yang sebelumnya dilaporkan hilang ditemukan telah meninggal dunia setelah dilakukan pencarian intensif selama dua hari.
"Operasi pencarian ini dilakukan setelah kami menerima laporan adanya kecelakaan kapal feri yang diduga kelebihan muatan, yang kemudian tenggelam pada Senin 10 November 2025 malam," ujar Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, di Kutai Barat, Kamis, 13 November 2025.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor SAR Balikpapan segera mengirimkan Tim Search and Rescue Unit (SRU) dari Balikpapan pada Selasa, 11 November 2025 dini hari pukul 00.35 Wita, dan mereka tiba di lokasi pencarian sekitar pukul 12.35 Wita di hari yang sama.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Perairan Gresik, 7 Penumpang Berhasil Selamat
Memasuki hari kedua operasi pada Rabu 12 November 2025, tim SAR gabungan melanjutkan upaya pencarian dengan menyisir permukaan sungai, melakukan observasi di sekitar titik tenggelamnya kapal, serta melakukan penyelaman oleh tim khusus dari Basarnas Balikpapan dan Brimob Pas Pelopor 2.
Hasil operasi hari kedua mencatat bahwa delapan korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban pertama yang ditemukan adalah Marselus Bouk alias Cello (24) pada pukul 06.00 Wita, berjarak 3,69 kilometer dari titik tenggelamnya kapal.
Setelah itu, tim menemukan korban lain masing-masing atas nama Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu atau Bogel (55), dan Ira (24) di beberapa lokasi berbeda, dengan jarak antara 100 meter hingga 13 kilometer dari titik kejadian.
"Upaya penyelaman untuk meninjau badan kapal sempat dilakukan pada pukul 15.00 Wita kemarin (12 November 2025), namun kemudian dihentikan karena kondisi arus yang sangat deras sehingga membahayakan bagi keselamatan penyelam," jelas Endrow.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Kapal Tenggelam di Pelabuhan Sanur
Kendati penyelaman dihentikan sementara, tim SAR gabungan tetap melanjutkan operasi melalui penyisiran permukaan air. Hingga akhirnya pada pukul 22.19 Wita, korban kedelapan atau terakhir yang diketahui bernama Pendy (30) berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, ditemukan sekitar 10,7 kilometer dari lokasi kejadian.
Dalam operasi ini, berbagai unsur turut dikerahkan, antara lain Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Polres Kutai Barat, Brimob Kompi 2, Polairud Resor Kubar, BPBD Provinsi Kaltim dan Kabupaten Kutai Barat, Dinas Perhubungan, TNI, tenaga medis, serta masyarakat setempat yang ikut membantu di lapangan.
(Sumber: Antara)
SAR gabungan saat mengevakuasi korban terakhir, atas tenggelamnya feri di Sungai Mahakam, Kutai Barat, Kaltim, pada Rabu malam 12 November 2025, pukul 22.19 Wita. ANTARA/ HO- Kantor SAR Balikpapan (Antara)