Gedung Putih Bantah Isu Rencana Pembangunan Pangkalan Militer AS di Perbatasan Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 11:03
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Washington - Gedung Putih pada Rabu 12 November 2025 membantah laporan yang menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) tengah berencana membangun pangkalan militer sementara di perbatasan Jalur Gaza.

“Laporan itu hanya didasarkan pada selembar dokumen, berupa permintaan informasi dari seseorang di Departemen Angkatan Laut tentang sebuah ide yang mungkin terjadi di masa depan,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada wartawan.

Leavitt menilai pemberitaan tersebut tidak akurat karena bersumber pada dokumen yang tidak merepresentasikan kebijakan resmi pemerintah.

“Namun, reporter tersebut menafsirkannya sebagai rencana resmi dan memberitakan seolah-olah Amerika Serikat tengah mempertimbangkannya (membangun pangkalan militer). Saya sudah memeriksa langsung ke tingkat tertinggi pemerintah federal Amerika Serikat,” ujar Leavitt menambahkan.

Baca Juga: Gedung Putih: Hamas Akan Mulai Bebaskan Sandera Israel pada Senin Mendatang

Ia menegaskan bahwa pemerintah AS tidak memiliki rencana maupun ketertarikan untuk membangun pangkalan militer di kawasan tersebut.

“Ini bukan sesuatu yang diminati atau sedang dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini,”
tegasnya.

Sebelumnya, surat kabar Yedioth Ahronoth dari Israel melaporkan, mengutip sumber pejabat yang tidak disebutkan namanya, bahwa Washington disebut tengah berupaya mendirikan pangkalan militer besar di wilayah perbatasan Gaza. Jika benar, langkah itu akan menandai “eskalasi signifikan dalam aktivitas militer AS di Israel.”

Media tersebut juga menyebut bahwa proyek tersebut akan menjadi pangkalan militer besar pertama milik Amerika di wilayah Israel, yang menunjukkan semakin kuatnya komitmen AS terhadap upaya stabilisasi pascaperang di Jalur Gaza.

Namun, Leavitt menepis klaim itu dan menegaskan kembali sikap pemerintahan saat ini terhadap keterlibatan militer di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Gedung Putih Bersiap PHK Massal Imbas Penutupan Pemerintahan AS

“Presiden sangat jelas bahwa ia tidak ingin melihat pasukan darat terlibat dalam situasi di Timur Tengah. Kami telah mencapai kemajuan besar dalam rencana perdamaian di Gaza, dan kami ingin proses itu terus berlanjut,” ujarnya.

Pemerintah AS, kata Leavitt, tetap berfokus pada upaya diplomatik dan kemanusiaan untuk mendukung stabilitas kawasan, bukan pada pengerahan militer baru di wilayah konflik.

(Sumber : Antara)

x|close