Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Keluarga Kenang Masa Kecilnya dan Serukan Perjuangan Buruh Diteruskan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 12:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Keluarga besar almarhum Marsina Keluarga besar almarhum Marsina (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Seusai menerima penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk almarhumah Marsinah langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin, 10 November 2025, Marsini, kakak kandung Marsinah, mengenang masa kecil sang adik dengan penuh haru. Dalam kesaksiannya, Marsini menggambarkan betapa keras perjuangan Marsinah menempuh pendidikan dan bekerja keras demi kehidupan yang lebih baik.

"Marsinah, yang kalian dulu kecil mencapai sekolah SMP saja berat sekali harus ikut budi, ikut pade, ikut nenek yang dulu naik sepeda undel jengki merah tanpa bonjengan, tanpa selebor, semangat untuk melanjutkan sekolah sampai SMP semangat yang naik sepeda waktu itu tanpa ada Ibu, tanpa ada Bapak, Marsina saya tidak menjangkankan dengan Marsinah jadi orang besar,” ujar Marsini dengan suara bergetar.

Ia melanjutkan, tidak pernah terbayangkan bahwa sang adik yang sederhana itu kini menjadi simbol perjuangan buruh di Indonesia.

Baca Juga: Keluarga Cendana Akan Ziarah ke Makam Soeharto Usai Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

"Bahkan membanggakan seluruh Indonesia khususnya Nganju, terangkat Nganju punya pahlawan nasional sekarang ini dan Marsinah sebagai pahlawan buruh juga pahlawan mungkin yang termudah yang ada di Indonesia. Terima kasih adikku Marsinah, kau telah membawa keponakanmu, adikmu, saya dan yang mendampingi saya bisa di istana presiden,” ucapnya.

Marsini juga menyampaikan pesan moral kepada para buruh agar terus memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan, melanjutkan semangat yang pernah dinyalakan oleh Marsinah.

Keluarga besar almarhum Marsina <b>(NTVnews.id)</b> Keluarga besar almarhum Marsina (NTVnews.id)

"Harapan kami kepada teman-teman Marsinah yang selama ini telah berjuang juga untuk meningkatkan tarap hidupnya dengan adanya UMR-UMR, semoga itu bisa mencukupi kehidupan lebih layak tidak seperti zaman dulu makan aja sering satu harinya dua kali, insya Allah pemerintah bisa mensejahterakan kaum buruh yang ada di Indonesia juga memikirkan nasibnya, jangan ada PHK-PHK terutama yang outsourcing,” tutur Marsini.

Ia berharap kebijakan ke depan bisa menghapus sistem kerja outsourcing yang dinilainya tidak berpihak pada pekerja.

Baca Juga: Soeharto Pahlawan Dikritik, Bambang Trihatmodjo: Bapak Mengabdi Sepanjang Hidup untuk Negara

"Kalau outsourciing tiga bulan selesai otomatis kalau sudah berumah tangga itu bisa menjadi pertengkaran di dalam rumah tangga sehingga banyak perceraian. Saya mohon mulai sekarang teman-teman tetaplah berjuang, ingatlah Marsinah yang tidak punya anak. Hanya tinggal mohon doa di sana, biar tenang,” ucapnya.

Marsini menutup dengan pesan agar semangat Marsinah tak padam.

"Perjuangan Marsina semoga dilanjutkan oleh teman-temannya yang dulu masih kecil sekarang sudah berdiri di depan saya, bisa berjuang terus. Jangan melepaskan semua perjuangan Marsinah. Yang dulu ingin kuliah tidak tersampaikan tidak bisa karena tidak ada biaya, tapi marah ke saya. Kalau besok saya ada enaknya juga buat keponakan dan teman-teman saya. Itulah kata-kata Marsinah untuk cita-citanya. Panjenengan yang bisa menilai bagaimana perjuangan Marsinah bisa sampai di sini,” ujarnya.

x|close