Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan Presiden ke‑2 Republik Indonesia, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional dalam peringatan Hari Pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi, 10 November 2025.
Penetapan ini menjadi sorotan publik, mengingat sejarah panjang kepemimpinan Soeharto dan kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Upacara kenegaraan di Istana Negara dihadiri oleh keluarga besar Cendana, para pejabat tinggi negara, tokoh masyarakat, serta perwakilan TNI dan Polri.
Gelar Pahlawan Nasional diberikan setelah melalui mekanisme formal yang melibatkan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, serta rekomendasi resmi dari Kementerian Sosial. Penetapan ini sekaligus menegaskan pengakuan pemerintah terhadap kontribusi Soeharto terhadap pembangunan dan stabilitas negara selama masa kepemimpinannya.
Baca Juga: Tragis! Bilqis Dijual Rp3 Juta di Makassar, Naik Jadi Rp80 Juta di Jambi
Nama Soeharto termasuk dalam daftar sepuluh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini, bersanding dengan tokoh-tokoh lain dari berbagai bidang, termasuk Gus Dur (Abdurrahman Wahid) yang dikenal atas jasa dalam memajukan demokrasi dan toleransi beragama.
Kemudian, Marsinah yang menjadi simbol perjuangan buruh dan hak-hak pekerja, serta Mochtar Kusumaatmadja yang berperan penting dalam diplomasi dan pembangunan hukum internasional Indonesia. Daftar ini juga mencakup tokoh dari bidang pendidikan, perjuangan kemerdekaan, hingga aktivis sosial.
Prabowo (YouTube)
Baca Juga: Foto Soeharto dan Gus Dur Muncul di Istana Jelang Penetapan 10 Pahlawan Nasional
Penetapan ini sekaligus menjadi refleksi bagi bangsa untuk menghargai jasa para tokoh nasional, sekaligus melihat perjalanan sejarah secara lebih menyeluruh.
Dengan resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, Soeharto kini bergabung dalam daftar tokoh bangsa yang memberikan pengaruh signifikan terhadap arah sejarah Indonesia, bersama Gus Dur, Marsinah, Mochtar Kusumaatmadja dan pahlawan lainnya.
Soeharto dan Gus Dur (Wikipedia)