Jepang Kerahkan Tentara Hadapi Lonjakan Serangan Beruang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2025, 06:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Beruang Ilustrasi Beruang (Istimewa)

Ntvnews.id, Tokyo - Pemerintah Jepang mulai mengerahkan tentaranya ke wilayah utara negara tersebut yang tengah dilanda gelombang serangan beruang liar mematikan. Insiden serangan beruang tahun ini mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah negeri itu, menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat.

Dilansir dari AFP, Kamis, 6 November 2025, Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi, tengah menyusun paket kebijakan khusus untuk menangani situasi krisis yang telah mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka sejak April lalu.

Pengerahan personel militer Jepang dimulai pada Rabu, 5 November 2025 waktu setempat, sebagai langkah darurat untuk membantu pengendalian situasi di daerah terdampak.

Mengingat Jepang memiliki undang-undang senjata yang sangat ketat, para prajurit yang diterjunkan tidak akan membawa senjata api ataupun memburu beruang.

Baca Juga: Serangan Beruang Teror Warga Jepang

Sebagai gantinya, mereka dibekali semprotan antiberuang, tongkat, perisai pelindung, kacamata pengaman, jaket antipeluru, dan alat peluncur jaring, sebagaimana dijelaskan oleh Kementerian Pertahanan Jepang.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memulihkan rasa aman publik di tengah meningkatnya rasa panik masyarakat akibat serangan beruang yang kian sering terjadi.

Para pakar menilai bahwa gagalnya panen biji pohon ek tahun ini menjadi pemicu utama meningkatnya aktivitas beruang Jepang, yang kini banyak turun ke kawasan permukiman manusia untuk mencari makanan. Fenomena ini paling sering terjadi di wilayah utara Jepang seperti Akita dan Iwate, tempat populasi beruang meningkat pesat.

Ilustrasi beruang madu <b>(ragunanzoo.jakarta)</b> Ilustrasi beruang madu (ragunanzoo.jakarta)

Selain itu, depopulasi di pedesaan Jepang turut memperburuk situasi. Banyak desa yang kini nyaris kosong, membuat batas antara habitat beruang dan kawasan permukiman menjadi kabur. Akibatnya, hewan liar ini semakin berani memasuki area yang dulunya ramai dihuni manusia.

Untuk menanggulangi krisis ini, Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) sepakat memberikan bantuan logistik ke daerah-daerah pedesaan terdampak. Bantuan itu mencakup pengangkutan perangkap beruang, pemburu, hingga relokasi beruang yang telah tertangkap.

Pada hari Rabu, 5 November 2025 sebanyak 15 tentara telah diterjunkan ke kota Kazuno di Prefektur Akita, salah satu wilayah yang paling parah terdampak. Mereka bertugas membantu memindahkan perangkap dan mendukung tim pemburu lokal.

Baca Juga: Ngeri, Wanita Tewas Diserang Beruang Saat Memetik Jamur

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Kei Saito menyampaikan bahwa fokus utama militer adalah pertahanan nasional, namun “mereka dapat membantu jika memungkinkan.”

Sementara itu, Kabinet PM Takaichi pekan lalu telah menggelar rapat khusus untuk membahas krisis ini dan berencana meluncurkan paket kebijakan baru pada pertengahan November.

Kebijakan tersebut diharapkan mencakup peningkatan jumlah pemburu yang siap siaga merespons penampakan beruang di wilayah permukiman dan penanganan cepat terhadap ancaman di lapangan.

Dengan situasi yang terus memburuk, pemerintah Jepang kini berhadapan dengan tantangan besar: menjaga keselamatan warganya sekaligus mengelola keseimbangan ekosistem alam liar yang kian terganggu.

x|close