Momen Bersejarah, Bahasa Indonesia Bergema di General Conference UNESCO di Uzbekistan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 18:29
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memaparkan sederet kebijakan pendidikan selama masa Pemerintahan Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESC Tangkapan layar-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memaparkan sederet kebijakan pendidikan selama masa Pemerintahan Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESC (Antara)

Ntvnews.id, Samarkand, Uzbekistan - Sidang Umum UNESCO ke-43 yang berlangsung pada 3–6 November 2025 mencatat sejarah penting bagi Indonesia. Untuk pertama kalinya, Bahasa Indonesia resmi digunakan dalam forum General Conference UNESCO yang kali ini digelar di luar markas besarnya di Paris.

Penetapan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dalam pertemuan UNESCO ini menjadi momen bersejarah, sekaligus puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, yang menegaskan semangat “satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.”

Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan, Siti Ruhaini Dzuhayatin, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.

 

Baca Juiga: Mendikdasmen Ungkap Program Pendidikan Bermutu Indonesia di Forum UNESCO

“Hari ini, Bahasa Indonesia mendunia di forum umum UNESCO dan perlu terus diperjuangkan sebagai bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan forum internasional lainnya,” ujar Siti dalam keterangannya, Selasa, 4 November 2025.

Ia menambahkan bahwa momentum ini memperkuat marwah dan reputasi Indonesia di dunia, seiring peran penting Presiden Prabowo Subianto di kancah internasional.

Lebih lanjut, ia menegaskan, “Ini adalah momentum strategis Indonesia back to the global map.”

Baca Juga: Mendikdasmen Serukan Pemulihan Pendidikan Gaza dan Lindungi Cagar Budaya

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti, bersama Duta Besar RI untuk Prancis sekaligus Delegasi Tetap untuk UNESCO di Paris, serta Duta Besar RI untuk Uzbekistan, menerima ucapan selamat dari berbagai delegasi negara atas disahkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent turut berperan aktif dalam mendukung internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Saat ini, Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa asing pertama yang diajarkan di Tashkent State University of Oriental Study, dan program BIPA sendiri telah hadir di 57 negara di dunia dengan dukungan penuh dari seluruh perwakilan RI.

Duta Besar Ruhaini menutup laporan tersebut dengan ungkapan penuh haru, “Hati bergetar bangga menjadi saksi bersejarah ‘Gema Pertama’ Bahasa Indonesia di pentas dunia dari Samarkand.”

x|close