Evaluasi Status Geopark Rinjani oleh UNESCO Dijadwalkan September 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 18:31
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
General Manager Geopark Rinjani Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Qwadru P Wicaksono. General Manager Geopark Rinjani Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Qwadru P Wicaksono. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - General Manager Geopark Rinjani Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Qwadru P. Wicaksono menyampaikan bahwa proses evaluasi kelanjutan status Geopark Rinjani sebagai bagian dari jejaring UNESCO Global Geopark akan berlangsung pada September 2025 di Chili.

"Informasinya, September di Chili. Namun kita belum tahu bisa hadir apa tidak. Tapi nanti di September itulah disidangkan penilaian ulangnya (revalidasi) tersebut oleh Unesco," ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur NTB, Mataram, pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, seluruh hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim asesor UNESCO saat melakukan kunjungan ke Lombok pada bulan Juni dan Juli 2025 akan dipresentasikan dan dibahas secara menyeluruh.

"Kalau untuk pengumumannya baru dilaksanakan di April tahun depan," tambah Qwadru yang akrab disapa demikian.

Selama kunjungan dua tim asesor UNESCO ke Lombok, Qwadru tidak menampik bahwa terdapat sejumlah hal yang menjadi catatan penting yang perlu diperbaiki dan dilengkapi oleh pihak pengelola Geopark Rinjani. Salah satu perhatian tersebut adalah ketidaklengkapan papan informasi di Pusat Informasi Geopark Rinjani (PIGR) yang terletak di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

"Insya Allah, apa yang menjadi catatan tim asesor kita lengkapi semua," ujarnya.

Selain itu, tim asesor juga mencatat perlunya peningkatan materi promosi di ruang tunggu di kawasan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara. Qwadru mengatakan upaya penambahan informasi tersebut akan dilakukan guna memperkuat eksistensi Geopark Rinjani.

"Yang di gili ini karena dilihat masih kosong, sehingga sayang kalau tidak dimanfaatkan," jelasnya.

Lebih jauh, Qwadru menegaskan bahwa secara keseluruhan Geopark Rinjani memperoleh penilaian yang baik dari tim asesor, terutama dalam hal kekayaan budaya dan partisipasi aktif masyarakat lokal. Ia pun optimistis bahwa hasil evaluasi akan positif.

"Ini (Geopark Rinjani) mendapat tepuk tangan dibandingkan dengan geopark lain di luar negeri. Makanya mudah-mudahan kita tetap mendapatkan green card. Itu sih harapan kita semua," ucapnya.

Sebagai informasi, status Geopark Dunia untuk Gunung Rinjani resmi ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2018, melalui sidang Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Gunung Rinjani sendiri termasuk dalam wilayah konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Salah satu daya tarik utama di kawasan ini adalah Danau Segara Anak, yang berada di ketinggian 2.010 meter di atas permukaan laut. Danau ini berada di lereng Gunung Rinjani yang memiliki puncak dengan ketinggian mencapai 3.726 meter dari permukaan laut.

(Sumber: Antara)

x|close