UNESCO Lakukan Penilaian Geopark Kaldera Toba, Bappenas Ungkap Prosesnya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2025, 11:18
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Tim asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba Prof Jose Brilha (kiri) dan Jeon Yongmun (kanan) mengabadikan keindahan Danau Toba di hari pertama revalidasi Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara, Selasa, 22 Juli 2025. Tim asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba Prof Jose Brilha (kiri) dan Jeon Yongmun (kanan) mengabadikan keindahan Danau Toba di hari pertama revalidasi Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara, Selasa, 22 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Toba - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menjelaskan secara rinci bagaimana proses penilaian yang dilakukan oleh asesor UNESCO saat mengunjungi Geopark Kaldera Toba pada 21–25 Juli 2025.

"Yang mencatatkan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi pada hari pertama pasti bagus. Tapi, memang bagus untuk hasil agenda hari pertama, sudah kita siapkan dan cek minggu lalu," ujar Direktur Sumber Daya Energi Mineral Pertambangan Bappenas, Togu Santoso Pardede, Kamis, 24 Juli 2025.

Togu menuturkan bahwa inti dari kunjungan para asesor berada pada Jumat pagi, 25 Juli. Pada hari tersebut, dua asesor UNESCO dijadwalkan memberikan catatan evaluatif berdasarkan kunjungan lapangan serta dokumen-dokumen yang sebelumnya telah diserahkan oleh pemerintah. Ia menggambarkan proses ini seperti sebuah sidang ujian.

Selanjutnya, laporan hasil kunjungan tersebut akan dibawa ke sidang Dewan UNESCO di Chili dan dibahas oleh seluruh anggota pada bulan September mendatang.

Baca Juga: Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Reli Dunia 2026, Danau Toba Siap Hadirkan Tantangan Unik

Arsip Foto - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyambut kunjungan kerja Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, ke kawasan Toba Caldera Resort (TCR), Selasa (8/7/2025).  <b>(ANTARA/HO)</b> Arsip Foto - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyambut kunjungan kerja Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, ke kawasan Toba Caldera Resort (TCR), Selasa (8/7/2025). (ANTARA/HO)

Berdasarkan informasi dari situs resmi UNESCO, Dewan Taman Bumi Global UNESCO terdiri dari dua belas anggota tetap yang memiliki hak suara. Anggota dewan ini ditunjuk langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO berdasarkan rekomendasi dari Jaringan Taman Bumi Global (GGN) dan negara-negara anggota.

"Mereka seperti dewan guru besar persidangan yang memutuskan apakah nantinya akan memberi kartu hijau atau kuning," kata Togu.

Di tempat terpisah, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Fritz Rudolf Nababan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini hasil evaluasi resmi belum dapat dibagikan ke publik, meskipun telah beredar informasi di media mengenai kondisi air danau yang dikabarkan keruh saat kunjungan asesor berlangsung.

Menurut Fritz, para asesor masih akan melanjutkan kunjungan ke beberapa lokasi lain. Pada Kamis, 24 Juli, mereka dijadwalkan menilai kawasan di Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi.

Ia juga meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang tidak berdasar. Keruhnya air danau, menurutnya, merupakan fenomena alam yang umum terjadi di musim kemarau, terutama ketika disertai ombak besar yang mengangkat sedimen dari dasar danau.

"Hal ini dikarenakan kemarau panjang yang melanda Sumatra Utara," jelas Fritz.

Baca Juga: Menpora Ungkap Popularitas Kejuaraan Aquabike Toba yang Meningkat di Kalangan Atlet Internasional

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara (Disbudparekraf Sumut), Yuda Pratiwi Setiawan, menyebut bahwa secara umum, Geopark Kaldera Toba mendapatkan banyak penilaian positif dari para asesor UNESCO.

Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah dan lembaga yang terlibat dalam pengelolaan Geopark Kaldera Toba juga menerima berbagai masukan penting. Salah satunya datang dari evaluator asal Portugal, Jose Brilha, yang menekankan pentingnya memperkuat perlindungan terhadap warisan geopark, seperti formasi batuan, situs sejarah, dan elemen geologi lainnya.

Masukan tersebut, lanjut Yuda, menjadi dorongan bagi pemerintah provinsi, tujuh pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba, serta berbagai lembaga terkait untuk semakin meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark Kaldera Toba ke depannya. (Sumber: Antara)

 

x|close