SOP Baru Pendakian Gunung Rinjani Mulai Berlaku 11 Agustus 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2025, 20:03
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Gunung Rinjani Gunung Rinjani (Instagram @btn_gn_rinjani)

Ntvnews.id, Lombok - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) akan mulai memberlakukan standar operasional prosedur (SOP) baru untuk aktivitas pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, terhitung mulai 11 Agustus 2025.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, menjelaskan bahwa SOP baru ini telah dirumuskan melalui proses pembahasan intensif yang dimulai sejak 1 Agustus dan ditargetkan rampung pada 10 Agustus 2025.

"Sekarang kami terus koordinasi dengan TNGR. Insyaallah SOP akan paralel dilaksanakan pasca-masa pemeliharaan jalur," ujarnya kepada media di Mataram, Selasa, 29 Juli 2025.

Ia menambahkan, Pemprov NTB dan BTNGR telah menyelesaikan proses verifikasi dan validasi terhadap berbagai aspek teknis yang akan dimasukkan ke dalam SOP baru tersebut. Peraturan baru ini akan menjadi acuan untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban selama proses pendakian.

Baca Juga: Titik Rawan Jalur Pendakian Gunung Rinjani DIperbaiki untuk Tingkatkan Keselamatan

"Batasan waktu kita sampai tanggal 10 Agustus sudah bisa selesai dan diterapkan," katanya.

Sebagai bagian dari implementasi SOP tersebut, Dinas Pariwisata NTB juga tengah mempersiapkan pelatihan bagi para porter dan pemandu Gunung Rinjani. Total terdapat 661 porter dan pemandu, namun 371 orang di antaranya belum memiliki sertifikasi resmi.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kemenpar pelatihan bagi pemandu itu akan dilaksanakan pada masa libur. Karena itu kesempatan. Selama ini kan kita kesulitan mencari pemandu dan porter kalau masa musim ramai atau high season di Rinjani, karena semua pada bawa tamu," ucapnya.

Dari 371 orang yang belum bersertifikat, 50 orang telah mengikuti pelatihan selama masa pemeliharaan jalur pendakian. Sisanya akan diberi pelatihan intensif dalam periode 1 hingga 10 Agustus.

Baca Juga: Spesies Baru Jamur Morel Ditemukan di Gunung Rinjani

"Jadi masih ada tersisa sejumlah 321 orang dan 50 (orang) sudah kita berikan pelatihan. Sisanya di masa pemeliharaan itu kita gencarkan 1-10 Agustus," ujar Aulia.

Pelatihan tersebut tidak hanya mencakup aspek pelayanan wisata, tetapi juga difokuskan pada kemampuan penanganan keselamatan dasar di gunung.

"Jadi, dalam pelatihan itu pemandu itu tidak ada menu untuk rescue dasar. Tapi kita sudah minta SAR memberikan berbagi tambahan ilmu untuk pemandu soal rescue dasar," katanya.

Sebelumnya, Kepala Balai TNGR, Yarman, menyatakan bahwa revisi SOP pendakian Gunung Rinjani dilakukan menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku industri pariwisata dan masyarakat lokal. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari sejumlah evaluasi pascakejadian yang menimpa salah satu pendaki, Juliana.

Baca Juga: Viral Jalur Sulit Gunung Rinjani Dipasang Tangga, Mudahkan Pendaki ke Puncak

"Ini kita bicara tata kelola Rinjani usai kasus Juliana kemarin. Kami sampaikan ada beberapa evaluasi. Ada evaluasi SDM kami sendiri dan pelaku wisata, sarana termasuk SOP akan kita revisi bersama," ujarnya.

Proses revisi SOP ini dikerjakan oleh kelompok kerja (pokja) yang dibentuk dari berbagai elemen, seperti BTNGR, Pemprov NTB, dan stakeholder lainnya.

"Nanti pokja sendiri yang membicarakan terkait peran masing-masing. Jadi poin dalam SOP ini porter, TO, guide apa peranannya. Ya mudahan bisa segera terealisasikan. Nanti akan ada pertemuan lanjutan," katanya.

SOP baru ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan pendakian tetapi juga memperkuat kualitas pelayanan dan profesionalisme para pemandu dan porter yang selama ini menjadi tulang punggung sektor wisata alam di kawasan Gunung Rinjani.

(Sumber: Antara)

x|close