Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat sinergi dengan ulama, tokoh agama, dan aparat keamanan demi menjaga kedamaian serta ketenteraman Ibu Kota.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno dalam acara Dialog Silaturahmi Ulama, Pemerintah Daerah, dan Polri yang digelar di Jakarta, Senin, 3 November 2025.
Rano menekankan bahwa ulama memiliki peran strategis dalam mendukung program Jaga Jakarta, yang menjadi bagian penting dari upaya Pemprov menjaga keamanan, ketertiban, serta memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat.
“Ulama memiliki peran penting dalam mewujudkan program Jaga Jakarta. Tentu, ulama di sini bukan hanya ulama muslim saja, karena tokoh masyarakat dan tokoh agama dari berbagai keyakinan juga merupakan bagian dari ulama di agamanya masing-masing. Untuk itulah FKUB atau KUB dibentuk, karena kekuatan kita justru ada pada perbedaan itu,” tuturnya.
 
 Rano Karno (Pemprov DKI) 
Baca Juga: Rano Karno Pimpin Upacara Peringati Hari Sumpah Pemuda di Balai Kota
Rano juga menyampaikan apresiasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya atas terselenggaranya dialog tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat komunikasi dan menyatukan persepsi antara pemerintah dan para tokoh agama.
“Jakarta adalah kota dengan keberagaman yang luar biasa, tempat berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan, serta saling melengkapi. Keberagaman ini adalah kekuatan besar sekaligus amanah bagi kita semua untuk menjaga keamanan dan ketenteraman bersama,” tambah dia.
Lebih lanjut, Rano menyoroti tantangan dalam proses transformasi Jakarta menuju kota global, seperti isu intoleransi, penyebaran hoaks, dan provokasi berbasis identitas. Ia mengingatkan pentingnya peran ulama sebagai penyejuk di tengah dinamika sosial yang kompleks.
“Peran ulama sebagai warasatul anbiya (pewaris para nabi) sangatlah penting. Nasihat dan keteladanan para ulama mampu meredam provokasi, menenangkan suasana, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan. Karena itu, kami berkomitmen memperkuat sinergi antara ulama, pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat,” jelas dia.
Rano Karno menegaskan, komunikasi yang terbuka dan saling menghormati adalah kunci menjaga stabilitas sosial. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang selama ini berperan aktif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Jakarta.
            
 Rano Karno (Humas Pemprov DKI)