Ntvnews.id, Semarang - Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan program transmigrasi tidak boleh dipahami hanya sebagai proses memindahkan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, melainkan sebagai upaya menyeluruh untuk mengembangkan kawasan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau transmigrasi hanya sekadar memindahkan penduduk, artinya kita hanya memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lain," ujar Iftitah saat memberikan kuliah umum bertajuk ‘Transformasi Transmigrasi: Panggilan Membangun Negeri Melalui Kemandirian dan Kewirausahaan’ di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan, setiap program transmigrasi perlu dirancang secara matang dengan mempertimbangkan potensi daerah tujuan, agar dapat menjadi kawasan mandiri yang produktif.
"Kami sangat senang karena kalangan kampus ikut berkontribusi melalui Tim Ekspedisi Patriot yang menurunkan 2.000 peneliti untuk memetakan potensi wilayah calon transmigrasi," ujarnya.
Menurutnya, penelitian tersebut penting agar transmigrasi tidak hanya berorientasi pada pemindahan penduduk, tetapi juga pada pemerataan sumber daya manusia unggul yang dapat mendorong pembangunan wilayah.
"Kata kuncinya adalah distribusi SDM unggul. Tanpa SDM yang berkualitas, pengembangan kawasan transmigrasi tidak akan optimal," tambahnya.
Baca Juga: Mentrans: Ekspedisi Patriot 2026 Fokus Siapkan Studi Kelayakan bagi Investor
Menteri Iftitah juga menekankan pentingnya industrialisasi di kawasan transmigrasi, namun dengan prinsip pemberdayaan masyarakat lokal.
"Industri harus tumbuh tanpa meniadakan masyarakat setempat, justru mereka harus dilibatkan dan diberdayakan," katanya.
Ia mengungkapkan, pemerintah saat ini telah menyiapkan 154 kawasan transmigrasi yang menjadi prioritas pengembangan. Tiga di antaranya difokuskan di Barelang (Batam), Salor (Merauke), dan wilayah Sulawesi Tengah atau Barat, yang masih dalam tahap pertimbangan lokasi final.
Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro Prof. Suharnomo menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif transformasi transmigrasi tersebut.
Ia mengatakan, Undip turut berpartisipasi dalam Ekspedisi Patriot dengan menurunkan 275 peserta yang terdiri atas mahasiswa, alumni, dan dosen di 13 provinsi.
"Dari ekspedisi ini kami berharap dapat mengumpulkan data awal tentang pusat-pusat pertumbuhan baru yang berpotensi dikembangkan di wilayah transmigrasi. Semoga hasilnya bisa menjadi dasar kebijakan untuk menciptakan kesejahteraan di berbagai daerah, dari Sabang sampai Merauke," tutur Suharnomo.
(Sumber : Antara)
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara saat menyampaikan kuliah umum berjudul (Antara)